Masyarakat Pekanbaru Rentan Alami Kerusakan Jantung

Hipoksia dapat menyebabkan permasalahan kesehatan karena akan berpengaruh pada seluruh organ di tubuh kita.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Sep 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 13:00 WIB
Kabut asap di Riau
Kabut asap di Pekanbaru, Riau (Liputan6.com/ M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta Kabut asap yang menyelimuti kota Pekanbaru tentu mengganggu sistem pernapasan mahluk hidup di sana. Yang paling parah, asap yang semakin hari kian tebal menyebabkan penurunan kadar oksigen udara luar yang membawa dampak bagi kesehatan secara menyeluruh. Mereka pun rentan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen.

Hipoksia dapat menyebabkan permasalahan kesehatan karena akan berpengaruh pada seluruh organ di tubuh kita. Kondisi hipoksia dapat terjadi jika sistem jantung dan pembuluh darah serta sistem pernapasan mengalami kerusakan.

"Penelitian menunjukkan, kelompok orang yang sering berada di ketinggian, terpapar kadar oksigen rendah, yang tanpa disadari lebih sering mengalami perdarahan lambung dibanding yang lain," kata Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa (8/9/2015).

Dengan kata lain, hipoksia atau kekurangan oksigen tak hanya menghampiri di orang-orang yang hidup di wilayah tebal asap dan perokok, mereka yang gemar mendaki pun rentan terhadap kondisi ini.

Ari melanjutkan, kadar oksigen yang rendah pada orang yang memang punya sumbatan pembuluh darah jantung jelas akan membuat jantung mengalami penurunan suplai oksigen yang berat, yang berisiko mengalami iskemia atau kekurangan suplai darah ke jaringan tubuh. Bahkan, berujung pada matinya jaringan (infark).

"Begitu pula pada orang yang sudah memiliki permasalahn pembuluh darah otak, kekurangan oksigen juga akan memperburuk penurunan oksigen pada otak, sehingga pasien jadi tidak sadar," kata Ari menjelaskan.

Organ-organ lain juga akan mengalami gangguan jika terjadi hipoksia. Pada orang-orang yang memang terbiasa tinggi di daerah ketinggian atau daerah dengan kadar oksigen rendah, tubuh sudah dapat mentoleransi akan kebutuhan oksigen tersebut.

Faktor usia, kata Aria, tak bisa dilepaskan begitu saja terhadap kondisi hipoksia ini. Semakin tua usia seseorang, maka yang paling berpotensi terganggu adalah sistem pembuluh darah atau sistem vaskuler antara lain sistem vaskuler di otak, di jantung, dan pembuluh darah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya