Jangan Remehkan Helm Saat Naik Sepeda

Risiko terkena cedera otak traumatik menurun hingga 58 persen setelah kecelakaan dibandingkan yang tidak pakai helm.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Okt 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2015, 15:00 WIB
Tour de Singkarak 2015
Aksi para pebalap sepeda saat melewati sebuah jembatan di Etape 1 Tour de Singkarak 2015, Sabtu (3/10/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Liputan6.com, New York- Selain lari, olahraga bersepeda kini masih menjadi primadona. Tapi jangan lupa ya untuk selalu kenakan helm saat mengendarainya. Penggunaan helm saat naik sepeda secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena cedera otak saat kecelakaan.

Ini bukan sekadar himbauan semata, namun sudah dibuktikan lewat studi. Pengendara sepeda yang memakai helm, risiko terkena cedera otak traumatik atau traumatic brain injury (TBI) menurun hingga 58 persen saat kecelakaan dibandingkan yang tidak pakai helm.

Hal tersebut disampaikan dalam Clinical Congress of the American College of Surgeons di Chicago, Amerika Serikat seperti dikutip laman Live Science, Jumat (9/10/2015).

Penelitian yang dilakukan oleh University of Arizona Medical Center melihat catatan cedera nasional dari 6.267 orang yang alami perdarahan otak akibat naik sepeda di tahun 2012. Hanya sekitar 25 persen di antaranya yang memakai helm.

"Helm mampu mencegah cedera kepala dalam kecelakaan sepeda. Jadi jika Anda mengalami kecelakaan dan memakai helm, kondisi Anda jauh lebih baik dibadingkan tidak memakai helm," tutur penulis studi yang juga dokter bedah trauma, Ansab Haider.

Berdasarkan data yang mereka miliki, anak-anak dan remaja yang paling rendah penggunaan helm. Usia 30-an tahun penggunannya terus meningkat. Namun menurun terus hingga berumur 70 tahun. Pada umumnya perempuan lebih memakai helm dibandingkan laki-laki.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya