Liputan6.com, Jakarta Meski gejala pembekuan darah belum diketahui secara pasti, namun sekitar 30 persen bisa dicegah dengan mengetahui faktor risikonya, di antaranya adalah salah satu kaki bengkak saat kehamilan.
Begitu disampaikan Ketua Perhimpunan Trombosis Hemostasis Indonesia (PTHI) Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan SpPD, K-HOM melalui siaran pers, ditulis Rabu (21/10/2015).
"Biasanya kehamilan semester akhir, kaki mulai bengkak seiring dengan beban di perut. Tapi ketika salah satu kaki saja yang bengkak, kemungkinan terjadi pembekuan darah," katanya.
Advertisement
Di sisi lain, Dr Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM, dari divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan, secara alamiah, kehamilan mengentalkan darah. Pada kehamilan dengan penyakit autoimun yang menggangu netralitas pembuluh darah atau APS, ini bisa berisiko.
"Wanita yang mengalami gagal kehamilan sampai 3 kali sangat berisiko karena tersumbatnya plasenta ke janin. Apalagi kalau sebelum hamil, dia memiliki kekentalan darah, hati-hati," tukasnya.