Liputan6.com, Umeå - Di masa lalu, penentuan jenis dan letak kanker didapatkan melalui serangkaian pengujian. Untunglah, dengan suatu temuan cara baru, deteksi kanker dapat langsung menjelaskan jenis dan letaknya hanya melalui setetes darah pasien.
Cara pengujian baru terhadap RNA pada platelet darah dapat digunakan untuk mendeteksi, menggolongkan, dan menemukan letak kanker hanya melalui analisa sampel yang setara dengan setetes darah.
Advertisement
Merujuk kepada penelitian Umeå University, Swedia, yang dilaporkan dalam jurnal Cancer Cell, dengan menggunakan metode baru pengujian darah berbasis RNA ini para peneliti dapat mengenali keberadaan kanker hingga ketelitian 96% dan menggolongkan jenis kankernya dengan ketepatan hingga 71%.
Advertisement
“Kemampuan mendeteksi kanker pada tahap awal merupakan hal yang vital. Kami sudah mempelajari bagaimana cara biopsi baru berdasarkan darah dapat digunakan untuk mendeteksi kanker sehingga di masa depan tidak perlu lagi dilakukan sampel jaringan tubuh invasive untuk mengetahui, misalnya, kanker paru-paru.”
“Dalam penelitian ini, hampir semua bentuk kanker dapat dikenali, sehingga membuktikan bahwa biopsi berdasarkan darah memiliki potensi luar biasa untuk memperbaiki deteksi awal kanker,” kata Jonas Nilsson, seorang peneliti kanker di Umeå University , yang sekaligus menjadi seorang penulis dalam artikel tersebut.
Dalam penelitian itu, para peneliti dari Umeå University bekerjasama dengan para peneliti dari Belanda dan AS, mengkaji bagaimana cara baru pengujian RNA berdasarkan darah pada bagian darah yang dikenal sebagai platelet dapat dipergunakan untuk mendeteksi dan menggolongkan kanker.
Hasilnya menunjukkan bahwa platelet-platelet darah memiliki sumber berbasis darah yang lengkap dan mudah diakses untuk percontohan sehingga dapat dipakai dalam diagnose kanker maupun dalam pemilihan cara perawatan.
Contoh-contoh darah diambil dari 283 orang, sebanyak 228 orang memiliki kanker dan 55 orang lagi tidak menunjukkan bukti kanker. Dengan membandingkan profil-profil RNA, para peneliti dapat menandai adanya kanker dengan ketelitian hingga 96% pasien.
Di antara 39 pasien dalam penelitian yang pernah mendapatkan deteksi dini kanker, sebanyak 100% dapat ditemukan dan digolongkan kankernya.
Dalam pengujian lanjutan dengan menggunakan cara yang sama, para peneliti dapat menandai asal muasal tumor dengan ketepatan 71% pada pasien pemilik diagnose kanker paru-paru, payudara, pankreas, otak, hati, usus halus, dan usus besar.
Sampel-sampel ini bisa juga diurutkan menurut subdivisi, tergantung pada perbedaan molekuler bentuk kankernya, sehingga sangat bermanfaat dalam pemilihan cara penyembuhan. (Alx)