Jenis Kanker Inikah yang Renggut Nyawa David Bowie?

Saat berjuang melawan kanker, David Bowie tetap semangat berkarya dan tersenyum hadapi penggemar.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 12 Jan 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 15:30 WIB
David Bowie
David Bowie (Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi, penulis lagu, sekaligus produser musik David Bowie mengembuskan napas terakhir dua hari setelah merayakan ulang tahun ke-69 serta dirilisnya album terbaru Blackstar, Senin (11/1/2016).

Kabar mengejutkan ini menyeruak sebulan setelah Bowie menghadiri pembukaan pertunjukan terbarunya, "Lazarus", di New York. Seperti dilansir laman Mirror, 12 Desember malam itu Bowie tampil dengan kulit kecoklatan dan gembira meski bobot tubuhnya tampak menyusut. Dia menyempatkan diri menyapa penggemar di luar Theatre Workshop, New York, sesaat sebelum pertunjukan musik yang berjudul serupa dengan track terbarunya dimulai.

David Bowie (REUTERS/Leonhard Foeger/Files)

Hingga kemarin baru diketahui jika Bowie saat itu tengah berjuang melawan kanker. Akun laman Facebook resminya menyebutkan penyanyi bernama asli David Robert Jones itu akhirnya berpulang setelah 18 bulan berusaha mengalahkan kanker.

"David Bowie meninggal dunia dalam damai dikelilingi oleh keluarganya hari ini setelah berjuang 18 bulan melawan kanker. Tentunya banyak dari Anda yang ingin membagikan kabar duka ini, kami meminta agar Anda menghormati privasi keluarga selama masa berkabung," demikian bunyi status laman Facebook Bowie, Senin kemarin.

Putra Bowie, sutradara film Duncan Jones juga mengonfirmasi kabar duka ini melalui akun Twitternya, tulis The Guardian. Sebuah foto hitam-putih memperlihatkan Jones kecil yang tengah digendong Bowie turut menyertai twitnya.

Lilin dan bunga diletakkan di atas nama penyanyi legendaris David Bowie di Hollywood Walk of Fame di Los Angeles, Senin (11/1). Bowie meninggal di usianya yang ke 69 tahun dan baru saja merilis album ke-25 nya yaitu

Masalah kesehatan Bowie begitu dirahasiakan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Namun penampilannya yang tampak berbeda beberapa bulan terakhir tak bisa ditutupi dari mata publik. Apalagi Bowie semakin jarang tampil di muka umum. Hal itu pun menimbulkan rumor di kalangan penggemarnya. Mereka mengkhawatirkan kondisi kesehatannya.

Kabar mengenai dugaan sakitnya pernah muncul dalam beberapa tahun terakhir namun teralihkan dengan dirilisnya album The Next Day pada 2013. Album terbarunya setelah 10 tahun.

Bowie memang rehat cukup lama setelah mengalami serangan jantung saat konser tur Reality di Jerman pada 2004 silam. Dia langsung diterbangkan dengan helikopter untuk menjalani operasi mendadak di sebuah rumah sakit. Penyumbatan di pembuluh darah jantung dikabarkan jadi penyebab tumbangnya Bowie kala itu.

David Bowie dalam kenangan (REUTERS/Mike Segar)

Dikenal sebagai perokok dan peminum berat, Bowie kerap mengabaikan kondisi kesehatannya. Dia juga pernah digosipkan menderita Alzheimer pada 2013. Tapi hal itu ditepis oleh Tony Visconti, yang sering berkolaborasi musik dengannya. 

"Dia sangat tajam. Ingatannya masih sangat tajam. Dia sama sekali tak kehilangan satu pun sel otaknya. Dia tak akan mungkin mengerjakan album tersebut selama 2 tahun jika dia sakit. Dia sangat sehat dan bugar. Dia memang pernah menjalani operasi jantung. Namun telah lama pulih," ucap Visconti pada Telegraph dua tahun lalu.

Seorang penggemar menangis di dekat bintang atas nama penyanyi legendaris David Bowie di Hollywood Walk of Fame di Los Angeles, Senin (11/1). Bowie meninggal di usia 69 tahun dan baru saja merilis album ke-25 nya yaitu

Hingga kini jenis kanker yang merenggut nyawa Bowie masih tetap menjadi rahasia. Namun, laman The Guardian pernah sedikit menyinggung rumor pria yang memiliki dua warna mata berbeda itu menderita kanker paru-paru. Sementara Nydailynews menulis, Ivo Van Hove, seorang sutradara teater Belgia yang bekerjasama dengan Bowie untuk pertunjukan "Lazarus" mengatakan pada sebuah stasiun radio Belanda jika sang penyanyi terkena kanker lever.

"Aku melihat bagaimana pria itu berjuang. Dia berjuang seperti singa dan tetap bekerja meski mengalami itu semua. Aku sangat menghormatinya karena itu," ujar Van Hove pada NPO Radio 4.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya