Studi: Sebentar Lagi Bisa Ada Bayi dari 3 Orangtua

Tak jauh di masa depan nanti, bisa jadi diperlukan tiga orangtua untuk membuat seorang anak.

oleh Nilam Suri diperbarui 15 Feb 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 07:00 WIB
Studi: Sebentar Lagi Bisa Ada Bayi dari 3 Orangtua
Tak jauh di masa depan nanti, bisa jadi diperlukan tiga orangtua untuk membuat seorang anak.

Liputan6.com, Jakarta Pepatah mengatakan, dibutuhkan satu desa untuk membesarkan seorang anak, tapi, tak jauh di masa depan nanti, bisa jadi diperlukan tiga orangtua untuk membuat seorang anak.

Para ethicist dari Institute of Medicine memutuskan, tak masaih untuk meneliti "bayi dari tiga orangtua," dari sebuah laporan yang diminta oleh pemerintah federal. Seperti dilansir dari Good Housekeeping, Senin (15/2/2016).

Persetujuan yang penuh kehati-hatian atas prosedur ini, yang dinamakan Mitochondrial Replacement Techniques (MRT), diharapkan bisa mencegah penyakit genetis berbahaya yang bisa diwariskan dari seorang ibu ke anaknya.

Sederhananya, para peneliti akan menggunakan DNA dari tiga orang--satu laki-laki dan dua wanita--untuk mengurangi risiko dari 200 penyakit turunan. Beberapa diantaranya dapat menyebabkan kejang, demensia, dan kebutaan. Penyakit yang tak bisa disembuhkan ini disebabkan oleh kerusakan DNA mitokondrial, yang hanya didapatkan anak-anak dari ibu mereka.

Mirip seperti in-vitro fertilization (IVF), prosedur ini akan memasukkan DNA inti ibu ke dalam ovum donor yang sehat, dan lalu membuahinya dengan telur hybrid dari sperma ayah.

Proses ini akan menciptakan embrio yang sama seperti yang dihasilkan oleh dua orangtua, namun tanpa risiko DNA mitokondria yang tidak sehat.

Embrio yang dihasilkan pada dasarnya adalah anak genetik dari kedua orangtua, namun akan mendapatkan 37 gen mitokondrial dari telur donor wanita.

Tentu saja, Institue of Medicine mengajukan beberapa tindakan pencegahan, "Ada isu tentang 'berperan sebagai Tuhan,'" kata panel tersebut. Kekhawatiran ini membuat para peneliti bertindak ekstra hati-hati. Mereka akan lebih fokus pada kasus-kasus dengan risiko penyakit turunan yang tinggi, dan akan memulai uji coba pada bayi laki-laki.

Dengan hanya membuat anak laki-laki, potensi negatif apapun dari proyek ini tidak akan mempengaruhi generasi selanjutnya.

Walaupun terkesan seperti proyek Frankenstein, penelitian ini memberikan harapan baru. Para ibu yang khawatir akan menurunkan penyakit berbahaya--atau memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali--akan bisa memiliki anak yang masih berhubungan secara genetis dengan mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya