Liputan6.com, Jakarta Sebagai karyawan, menyeimbangkan antara kehidupan profesional dan kehidupan pribadi terkadang tidak mudah. Seringkali kita terjebak menghabiskan begitu banyak waktu bagi pekerjaan ketimbang bersama keluarga atau diri sendiri.
Tapi sebuah studi baru yang dilakukan di Swedia menunjukkan mengurangi waktu bekerja berdampak baik bagi kehidupan seperti dikutip dari laman Purewow, Senin 96/6/2016).
Dalam studi tersebut, para karyawan hanya bekerja enam jam alih-alih bekerja selama delapan jam sehari. Meski jam kerja mereka berkurang, gaji yang diterima tidak dipotong sama sekali. Hasilnya terlihat peningkatan dalam produktivitas kerja, kesehatan, dan berkurangnya absensi pada para partisipan penelitian.
Advertisement
Penelitian ini ingin membuktikan bahwa semakin sedikit waktu yang dihabiskan seseorang untuk bekerja, maka dia akan semakin bahagia dan berkurang tingkat stres akibat pekerjaan. Dengan begitu kualitas kinerja karyawan akan meningkat meski jam kerja mereka berkurang. Penemuan yang menarik, bukan?