Kembar Identik Ternyata Lebih Panjang Umur

Peneliti meyakini, rendahnya orang-orang kembar meninggal dini karena koneksi sosial yang dimiliki dengan saudara kembarnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Agu 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 08:00 WIB
Leila, Liina dan Lily Luik
Leila, Liina dan Lily Luik, wanita kembar tiga asal Estonia berkiprah di marathon di Olimpiade Rio 2016 (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Mereka yang terlahir kembar ke dunia ini rupanya lebih panjang umur dibandingkan yang tidak kembar. Hal ini berlaku bagi seluruh kembar, baik laki-laki atau perempuan.

Peneliti meyakini, rendahnya orang-orang kembar meninggal dini karena koneksi sosial yang dimiliki dengan saudara kembarnya.

"Kami menemukan hampir di setiap usia, kembar identik lebih panjang umur dibanding kembar tidak identik. Namun kembar tidak identik lebih panjang umur dibandingkan populasi umum," kata peneliti dari University of Washington, Amerika Serikat David Sharrow.

Data penelitian ini didapat dari Twin Registry Denmark. Ini adalah kumpulan informasi tertua tentang anak kembar.

Seperti dikutip laman Times of India, Senin (22/8/2016), peneliti melakukan identifikasi pada 2.932 anak kembar dengan jenis kelamin sama yang lahir dari 1870 hingga 1900. Kemudian dibandingkan dengan data kematian populasi Denmark secara keselurahan.

Rupanya orang-orang kembar cenderung panjang umur enam persen lebih banyak. Misalnya pada pria usia 45 tahun, populasi umum yang masih hidup ada 84 orang sementara pada pria kembar 90 orang.

"Hasil studi kami makin menguatkan pentingnya hubungan sosial. Karena hal ini bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan," papar Sharrow.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya