Waspadai Zika, Kemenkes Periksa Ketat Pendatang dari Singapura

Ditemukannya kasus Zika di Singapura membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meningkatkan kewaspadaan.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 30 Agu 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2016, 10:00 WIB
20160203-Nyamuk-Zika-Reuters
Nyamuk Aedes Aegypti terlihat di laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil, (2/2/2016). Para ahli kesehatan memeberikan keterangan bahwa Virus Zika yang menyebar di kawasan Amerika Latin, terutama Brasil dan Kolombia. (REUTERS/Paulo Whitaker)

Liputan6.com, Jakarta Ditemukannya kasus Zika di Singapura membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meningkatkan kewaspadaan kemungkinan virus tersebut masuk Indonesia. Hal itu lantaran negara Singa tersebut berbatasan langsung dengan Batam, sehingga banyak orang yang datang dari Singapura atau sebaliknya.

"Untuk meningkatkan awareness kepada seluruh petugas kesehatan dan masyarakat, saya telah mengeluarkan surat perintah kepada seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di seluruh pintu masuk untuk melakukan surveilans dan pemantauan lebih teliti lagi," ujar Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes, dr. H. Mohammad Subuh, MPPM, melalui rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (30/8/2016).

Dr. Subuh menjelaskan untuk mencegah dan mendeteksi penularan Zika dari penumpang yang masuk ke Indonesia melalui Singapura, maka mereka akan diberikan health alert card di setiap pintu masuk bandara.

"Bentuk kartunya sederhana. Tapi ada peringatan yang memberikan informasi, kalau dalam 10 hari Anda di rumah mengalami gangguan kesehatan, dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit. Jika menemukan itu segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas atau rumah sakit dengan membawa kartu tersebut," lanjut Subuh.

Pemberian health alert card untuk memonitor penumpang yang diduga terinfeksi virus Zika selain melakukan screening dan pemeriksaan melalui thermal scanner. Penggunaan thermal scanner sendiri baru optimal bila seseorang yang terinfeksi sudah masuk ke dalam masa inkubasi dari virus Zika yaitu tujuh sampai 10 hari. Namun jika masih di hari kelima belum menunjukkan gejala demam.

"Sehingga akan underutilize untuk kita pantau atau monitoring”, tambah Subuh.

Upaya untuk pencegahan virus Zika ini diharapkan bukan dilakukan hanya oleh pemerintah saja, tapi juga dibutuhkan peran aktif dari masyarakat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya