Berhenti Hanya untuk Lihat Video Mesum, Seksolog Nilai Normal

Video mesum yang terputar di kawasan Blok M sempat bikin geger. Semua orang berhenti hanya untuk melihat video tersebut.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Okt 2016, 10:18 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2016, 10:18 WIB
Berhenti untuk Lihat Video Mesum, Seksolog Nilai Normal
Video mesum yang terputar di kawasan Blok M sempat bikin geger. Semua orang berhenti hanya untuk melihat video tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Video mesum yang terputar tanpa sengaja di papan iklan LED (videotron) depan kantor Wali Kota Jakarta Selatan membuat jalanan di kawasan itu macet. Cukup banyak mobil yang berhenti hanya untuk melihat video mesum berdurasi selama 20 menit pada Jumat (30/9/2016) siang.

Seksolog Wimpie Pangkahila dari FK Universitas Udayana, Bali, mengatakan tidak usah kaget dengan situasi semacam itu. Janganlah memandang aneh orang-orang mengerumuni area sekitar videotron hanya untuk melihat video mesum yang tersaji di depan mata.

"Saya kira semua orang dewasa ingin mengetahui segala sesuatu berbau seks. Karena berhubungan seks adalah aktivitas yang menyenangkan. Semua orang ingin melakukan itu," kata Wimpie saat berbincang dengan Health Liputan6.com lewat sambungan telepon pada Sabtu (1/10/2016).

Wimpie hanya menyayangkan kenapa video mesum itu terputar saat dia sedang tak berada di Jakarta, terutama lewat di depan tempat kejadian perkara. "Kalau saya lewat situ, mau juga nonton video mesum itu," ujar Wimpie.

Menurut Wimpie, tak perlu naif apalagi tabu dengan hal-hal "kotor" kayak begini. Sebab, aktivitas seksual sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Itu ada di dalam diri masing-masing orang dan kita sendiri merasakan itu. Bahkan, sudah terjadi saat masih kanak-kanak.

"Karena itu anak-anak senang pegang kelamin waktu dia kecil dulu," kata Wimpie.

Kondisi itu terus berkembang sampai kita berada pada usia-usia remaja. Alasan itu yang membuat orang memilih berpacaran, ciuman, dan cukup banyak remaja sekarang yang berani berhubungan seksual sebelum menikah.

"Sebenarnya, tanpa orangtua sadari, anak sudah terpapar video mesum dari video porno yang mereka tonton lewat gadget yang mereka dapat dari orangtua. Sehingga muncul rangsangan ketika melihat yang semacam ini. Apalagi orang dewasa yang memang sudah melakukan hubungan seks," kata Wimpie menambahkan.

Yang jadi masalah dari terputarnya video mesum di sekitar Blok M adalah ketika tak ada upaya dari diri kita untuk tidak menjadikan ini sebagai senjata yang dapat menimbulkan akibat buruk.

"Banyak orang yang ingin menonton video mesum itu sangat manusiawi. Namun, jangan sampai, video mesum itu menjadi sesuatu yang berkaitan dengan kejahatan. Itu jangan sampai terjadi," kata Wimpie.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya