Calon Ibu, Lakukan 10 Hal Ini Sebelum Melahirkan

Memang banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum bayi Anda lahir, mulai dari memilih dokter, menjadwalkan janji temu prenatal, dan berbelan

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 08 Okt 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2016, 21:00 WIB
[Bintang] Behati Prinsloo
Menikmati kehamilan, dengan bangga Behati mengunggah foto dengan perut besarnya di akun instagram. Minggu lalu sebelum melahirkan, Behati mengunggah siluet foto seksinya di tepi pantai dengan tulisan di bawahnya sebuah emotikon. (Instagram/behatiprinsloo)

Liputan6.com, Jakarta Memang banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum bayi Anda lahir, mulai dari memilih dokter, menjadwalkan janji temu prenatal, dan berbelanja perlengkapan bayi.

Meskipun sepertinya daftar-daftar tersebut banyak sekali, namun para ahli sepakat bahwa ada beberapa hal yang harus Anda pastikan untuk dilakukan sebelum bersalin, seperti dilansir dari Foxnews, Sabtu (8/10/2016):

1. Bernapas

Rasa khawatir di setiap trimester, kadang membuat ibu hamil tidak bisa tidur nyenyak bahkan mungkin suka terbangun di malam hari. Menurut sebuah studi dalam jurnal Sleep Medicine, 76 persen wanita hamil mengalami kualitas tidur yang buruk, serta 38 persen sisanya mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan tidur yang cukup.

Hal ini karena 50 persen diakibatkan ketidaknyamanan fisik. “Anda tertidur karena lelah, kemudian ketika terbangun, semua hal yang membuat Anda cemas pun semakin terasa besar di malam hari,” ujar direktur eksekutif dari Domar Center for Mind/Body Health in Boston, Lice Domar, Ph.D.

Salah satu cara terbaik untuk menangani kekhawatiran ini ialah dengan melakukan relaksasi mini, yaitu pernapasan diafragma yang dalam dan dikombinasikan dengan suatu visualisasi yang membuat Anda bahagia.
 
2. Ambil kelas persalinan

Ada banyak pilihan kelas persalinan, mulai dari metode Bradley, Hynobirthing, Lamaze, dan teknik Alexander. Jika Anda mengikuti kelas persalinan, Anda pun akan memahami apa yang terjadi selama proses persalinan Anda nanti, serta Anda juga akan mengetahui apa yang harus diakukan jika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana.
 
3. Tulis atau perkirakan tanggal melahirkan yang fleksibel

"Anda perlu menyadari bahwa menulis rencana untuk melahirkan harus fleksibel, karena tanggal persalinan terkadang tidak
dapat diprediksi, “ ujar seorang OBGYN bersertifikat di Mt. Kisco dan asisten profesor klinis di Mt. Sinai School of Medicine in New York, Dr. Alyssa Dweck.
 
4. Pikirkan tentang depresi postpartum

Jika Anda memiliki riwayat depresi, kecemasan, atau depresi postpartum sebelumnya, berarti Anda berisiko tinggi dapat mengalaminya nanti. Meskipun Anda tidak bisa mencegahnya, namun tak ada salahnya untuk bertemu seorang terapis.

“Hal ini merupakan cara terbaik yang dapat membantu mempersiapkan diri Anda sebagai ibu baru,“ ujar seorang dokter anak
bersertifikat di Premier Pediatrics, Dr. Deena Blanchard.

5. Pilih dokter anak

Coba atur pertemuan singkat dengan dokter untuk memastikan bahwa dia cocok untuk keluarga Anda.

6. Temukan bantuan untuk menyusui nanti

Walaupun menyusui adalah proses alami, namun hal ini tidak selalu mudah. Untuk itu, baiknya sebelum bersalin, coba ikuti kelas menyusui atau cari konsultan laktasi yang dapat membantu setelah Anda melahirkan nanti.

7. Bersiap-siap

Anda dan pasangan harus memastikan bahwa semua perlengkapan selama di rumah sakit nanti sudah dipersiapkan. Hal ini juga akan berguna jika misalnya Anda melakukan persalinan lebih cepat dari waktu yang diperkirakan dokter.
 
8. Kumpulkan keluarga

Mendapat dukungan, khususnya dari keluarga, sangat berguna bagi Anda yang akan melakukan persalinan. Selain itu mereka juga bisa membantu Anda dan bayi Anda nanti.
 
9. Jangan makan terlalu banyak

nda bisa saja muntah ketika sedang melahirkan, jadi jangan makan berlebihan sebelum melahirkan dan minum banyak air agar tubuh tetap tehidrasi.
 
10. Lakukan babymoon

Sebelum bayi Anda lahir, coba pertimbangkan untuk melakukan perjalanan semalam atau melakukan liburan pendek di suatu tempat yang Anda sukai. “Melakukan babymoon adalah kesempatan untuk membicarakan hubungan Anda, serta menyiapkan suatu strategi, karena dengan memiliki seorang bayi bisa menjadi stres terbesar yang bisa berdampak pada hubungan," kata Domar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya