Penderita Asma Cenderung Sensitif Terhadap Aroma Parfum

Biasanya orang dengan asma memiliki masalah dengan aroma parfum terlalu kuat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Okt 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 15:30 WIB
Parum
Ilustrasi Parfum

Liputan6.com, New York- Ajeng selalu bersin-bersin bila rekan kerjanya menyemprotkan parfum ke tubuh. Tak cuma pusing, bila aroma parfum terlalu kuat, ia akan pusing. Apa Anda juga pernah mengalami apa yang dirasakan Ajeng? Jika iya, bisa jadi Anda sensitif terhadap aroma (fragrance sensitivity).

Berdasarkan studi University of West Georgia, Amerika Serikat, ada sekitar 30 persen orang yang mengatakan aroma terlalu kuat membuat reaksi tidak menyenangkan. Biasanya orang dengan asma memiliki masalah dengan aroma parfum terlalu kuat.

Aroma parfum yang terlalu kuat bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala serupa alergi, seperti bersin, mata dan hidung berair. Gejala tersebut tidak berpengaruh pada sistem imun tubuh seseorang. Namun, individu yang telah memiliki alergi atau asma umumnya lebih sensitif terhadap aroma parfum, wewangian, atau paparan kimia lainnya, seperti dikutip laman Everyday Health, Rabu (26/10/2016).

Sayangnya tidak diketahui bagaimana atau mengapa ini terjadi. "Komponen dalam produk itu bisa menyebabkan munculnya gejala-gejala tidak terkait dengan imunitas tubuh," kata Direktur Asthma, Allergy, and Sinus Clinics, University of Kentucky, Beth A. Miller.

Bila mengalami asma dan sensitif terhadap aroma, Miller menyarankan untuk melindungi diri dari aroma-aroma tersebut.

"Berbagai produk dengan aroma menyengat bisa menimbulkan gejala tidak menyenangkan, saya menyarankan untuk menggunakan aneka produk yang bebas pewangi tambahan" kata Miller.

Misalnya menghindari aroma parfum, serta losion, sabun, deterjen, dan pewangi pakaian yang terlalu menyengat.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya