Liputan6.com, Jakarta Eric Stuyvesant seorang pria asal Dallas, Texas ini tak pernah menyangka bahwa ia hampir saja kehilangan bayinya untuk selama-lamanya. Pada Juni 2015 lalu, secara tidak sengaja ayah beranak delapan ini meninggalkan Michael, anak terakhir dia dan istrinya Michelle, di dalam mobil.
Siang itu usai Eric mengantarkan istrinya ke kantor ia langsung bergegas kembali ke rumah, lalu ia turun meninggalkan mobil tanpa merasa ada yang aneh. Setelah sejam berlalu ia tersadar bahwa ia tengah meninggalkan putra kecilnya dalam mobil dengan keadaan mesin yang mati dan jendela mobil yang tertutup.
Baca Juga
"Saya langsung berlari ke mobil dan pikiran saya kacau, saya berpikir kalau saya membunuh anak saya," kata Eric kepada Life Daily, Jumat (4/11/2016).
Advertisement
"Dan ketika aku sampai, ia masih hidup, dan waktu saya merasa bahwa selama dia masih bernafas, masih ada harapan," ceritanya.
Keadaan Michael kala itu cukup mengenaskan, ia nyaris mati. Keringat di tubuh bayi Michael mengucur deras, bibirnya biru, bahkan matanya mulai berubah abu-abu. Dalam keadaan panik, Eric membawa anaknya ke kamar mandi untuk menurunkan suhu tubuh Michael, sementara salah satu anaknya yang lebih tua menelepon 911 (panggilan darurat).
Akhirnya Michael dilarikan ke rumah sakit dan berhasil selamat dari insiden itu. Sayangnya tubuh Michael mengalami kerusakan parah dan memerlukan pemulihan yang sangat lama. "Kini Michael mulai membaik, dia bisa belajar berjalan dan duduk lagi," kata Eric.
Tapi peristiwa nahas tersebut masih menjadi trauma mendalam bagi istrinya.