Mengenal Kanker Hati, Penyakit yang Menggerogoti Sutan Bhatoegana

Politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana meninggal dunia pukul 08.00 pagi, setelah mengidap kanker hati

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Nov 2016, 10:48 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2016, 10:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana meninggal dunia pukul 08.00 pagi, setelah mengidap kanker hati. Sutan sebelumnya telah menjalani perawatan selama beberapa hari di RS Bogor Medical Center.

Kanker hati, seperti dimuat Webmd merupakan salah satu bentuk paling umum kanker di dunia yang dibagi menjadi beberapa jenis sel yang tumbuh menjadi kanker. Penyakit ini pula umumnya diderita oleh pria.

Pakar hati dari RS Cipto Mangunkusumo, DR. dr. Rino A. Gani, SpPD, KGEH sempat menyatakan bahwa kanker hati merupakan masalah serius di Indonesia. Menurut data Globocan (IARC) 2008 sampai 2012, kanker hati bahkan menempati urutan kedua terbesar di Asia Pasifik dan ketiga di dunia. Sedangkan di Indonesia, kasus kanker hati mencapai 13.000 kasus dengan angka kematian mencapai 12.825 jiwa.

Masalahnya, dalam mendeteksi ini seringkali gejala awalnya tidak terlihat. Namun apabila semakin memburuk, pengidapnya akan merasakan beberapa gejala seperti:

- berat badan menurun

- kehilangan nafsu makan

- nyeri pada perut bagian atas

- mual dan muntah

- kelelahan

- organ hati membesar

- perut bengkak

- warna kulit dan bagian putih pada mata berubah menjadi kuning serta tinja berwarna putih seperti kapur.

Menurut Rino, kasus kanker hati cenderung disebabkan oleh Hepatitis B dan C yang 50 persen di antaranya menderita penyakit hati kronis.

Dikutip dari berbagai sumber, kanker hati terjadi ketika sel-sel yang ada dalam hati bermutasi dalam DNA, bagian dari tubuh yang berfungsi memberikan instruksi untuk semua proses kimia yang terjadi dalam tubuh Anda. Proses mutasi ini menyebabkan sel-sel dalam hati tumbuh di luar kendali dan akhirnya membentuk tumor (gumpalan sel kanker).

Meski belum diketahui secara pasti penyebabnya, sejumlah pengaruh faktor risiko ini disebut bisa meningkatkan risiko kanker hati seperti:

1. Jenis Kelamin

kanker hati jauh lebih sering diderita laki-laki daripada perempuan.Sebagian besar ini mungkin karena subtipe fibrolamellar HCC lebihsering terjadi pada wanita.

2. Sirosis

Sirosis adalah penyakit di mana sel-sel hati menjadi rusak dandigantikan oleh jaringan parut. Orang dengan sirosis memilikipeningkatan risiko kanker hati.

3. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hatikarena diabetesi cenderung kelebihan berat badan atau obesitas, yangpada gilirannya dapat menyebabkan masalah hati.

4. Konsumsi alkohol

Bila Anda sering mengonsumsi alkohol dan jumlahnya lebih dari normal,hal itu akan merusak hati dan meningkatkan risiko kanker hati.

5. Infeksi parasit

Infeksi parasit yang menyebabkan schistosomiasis dapat menyebabkan kerusakan hati dan terkait dengan kanker hati. Parasit ini tidakditemukan di AS, tetapi infeksi dapat terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

6. Arsenikum

Minum air yang terkontaminasi dengan arsenik alami, seperti dari beberapa sumur, selama jangka waktu yang panjang meningkatkan risikobeberapa jenis kanker hati. Hal ini lebih sering terjadi pada bagian Asia Timur.

7. Merokok

Merokok meningkatkan risiko terkena kanker hati. Meskipun berhentimerokok memiliki risiko lebih rendah, tapi mereka berisiko tinggidibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

8. Penggunaan steroid anabolik

Para atlet olahraga sering menyalahgunakan hormon pria guna  memperbesar otot. Biasanya dengan menggunakan steroid anabolik. Biladigunakan dalam jangka waktu yang lama, hal itu akan menimbulkanpenyakit kanker hati.

9. Paparan aflatoksin

Makanan yang telah terkontaminasi dengan jamur akan menghasilkan aflatoksin, zat penyebab kanker yang tentunya sangat meningkatkanrisiko kanker hati. Kontaminasi aflatoksin lebih sering terjadi pada bagian-bagian tertentu dari Asia dan Afrika, biasanya terdapat ditanaman padi, gandum, kacang, jagung, kedelai, dan kacang tanah.

10. Obesitas

Jika indeks massa tubuh Anda lebih dari normal atau tidak sehat, Anda berpeluang besar terkena penyakit kanker hati.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya