Liputan6.com, Jakarta Untuk menekan jumlah penderita kanker serviks di Indonesia, BPJS Kesehatan, kembali berkolaborasi dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja melalui optimalisasi program deteksi dini kanker serviks.
“Deteksi dini kanker serviks ini merupakan salah satu bentuk program promotif preventif yang disediakan BPJS Kesehatan bagi peserta JKN-KIS. Kunjungan ke komunitas pasar ini bukan kali pertama. Sebelumnya kami juga telah mengunjungi komunitas pasar di Medan dan Klaten,” kata Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Maya A. Rusady, saat mendampingi Ibu Iriana Joko Widodo dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com.
Baca Juga
Menurut Maya, apabila dari hasil pemeriksaan tersebut terdapat peserta JKN-KIS yang positif mengidap kanker serviks, maka ia dapat menjalani perawatan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Advertisement
Berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan secara nasional dari bulan Januari hingga Juni 2016, jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 45.006 kasus dengan total biaya sekitar Rp 33,42 miliar, sementara di tingkat rawat inap ada 9.381 kasus dengan total biaya sekitar Rp 51,33 miliar.
Hingga Oktober 2016, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan pihak lainnya telah melakukan pemeriksaan IVA kepada 95.803 peserta JKN-KIS, serta pemeriksaan papsmear terhadap 144.353 peserta. Khusus di wilayah kerja Divisi Regional II BPJS Kesehatan, hingga Oktober2016, pemeriksaan IVA telah dilakukan kepada 5.443 peserta JKN-KIS.
Sementara untuk pemeriksaan papsmear dilakukan kepada 6.886 JKN-KIS. Keseriusan pemerintah dalam menekan angka penderita kanker serviks di Indonesia dibuktikan dengan dicanangkannya GerakanNasional Deteksi Dini Kanker pada Perempuan yang dirilis tahun lalu.
Pada 21 April 2015 silam, gerakan tersebut dilakukan secara serentak di sejumlah puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.
Tak hanya itu, pada 29 Juli 2016, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan OASE, Kementerian Kesehatan dan BKKBN melaksanakan kegiatan Pencanangan Gerakan Promotif Preventif dengan Pemeriksaan IVA dan Papsmear serentak di seluruh Indonesia, tepatnya di 1.558 titik pelayanan pemeriksaan IVA dan Papsmear. Kegiatan itu pun sukses menyabet Rekor MURI sebagai Penyelenggaraan Program Pemeriksaan IVA dan Papsmear Terbanyak Serentak di Indonesia.