Haid Tak Teratur Bisa Jadi Tanda Tuberkulosis, Waspada

Apakah Anda mengalami haid tidak teratur? Jika ya, mungkin Anda mengalami Tuberkulosis (TB) genital.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 24 Mar 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 13:30 WIB
Tuberkulosis
Tuberkulosis

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda mengalami haid tidak teratur? Jika ya, mungkin Anda mengalami Tuberkulosis (TB) genital. Hal tersebut disampaikan dokter kandungan dan ginekolog di rumah sakit Hiranandani Fortis, Bandita Sinha.

"Sekitar 60-70 persen perempuan menjadi korban Tuberkulosis genital yang sebagian besar menyebabkan infertilitas," katanya, seperti dikutip Zeenews, Jumat (24/3/2017).

TB genital adalah kondisi ketika kuman TB yang ada di paru-paru telah menyebar ke bagian organ genital. Ia mengatakan, setiap wanita dengan ketidakteraturan menstruasi, kurangnya perdarahan, serta infeksi pada serviks kemungkinan menderita TB genital.

"Di antara orang-orang dengan TB genital, 55 persen mempengaruhi Tuba Fallopi (Tabung Fallopi), 40 persen menginfeksi endometrium atau lapisan rahim, 10 persen mempengaruhi indung telur, lima persen mempengaruhi leher rahim. Hanya mereka yang didiagnosis dengan cepat dan diberikan pengobatan yang tepat waktu, rahim berhasil sembuh dengan baik," katanya. 

Ia mengatakan bahwa hampir 90 persen wanita dengan TB genital didiagnosis pada kelompok usia 15-40 tahun. Infertilitas pada kondisi tuberkulosis genital terjadi pada 60-80 persen kasus. 

"Di antara mereka dengan TB genital, 60 persen menderita ketidakteraturan menstruasi, 25 persen mengalami sedikit pendarahan, 10 persen memiliki menstruasi minim dan 20 persen tidak menstruasi sama sekali," kata Sinha.

Seorang ginekolog senior rumah sakit Zen, Gauri Gore, mengatakan, wanita dengan masalah ini sebenarnya masih bisa disembuhkan. Tetapi jika tuba falopi sudah rusak, maka mereka akan kesulitan hamil, kecuali memilih untuk IVF (bayi tabung). Jika lapisan rahim rusak secara permanen, maka mereka dapat memilih untuk operasi.

"Diagnosis dan pengobatan tuberkulosis tepat waktu dapat mengontrol efek berbahaya dari penyakit ini," ujarnya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya