Liputan6.com, Jakarta Anak alergi makanan atau hirupan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan orangtua. Beragam tantangan mental dan finansial berpotensi hadir pada orangtua dengan anak alergi.Â
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, memaparkan tantangan orangtua dengan anak alergi tidak cuma saat ini saja tapi bisa jangka panjang. Berikut pemaparan wanita yang akrab disapa Nina ini:
Â
Tantangan jangka pendek
Â
a. Komunikasi
Â
Sulit mengomunikasikan ke anak bahwa dia tidak bisa mengonsumi makanan mengandung telur, susu sapi atau makanan lain yang membuatnya alergi. Belum lagi, orangtua juga perlu mengungkapkan ke orangtua teman anak yang mengundang ulang tahun bahwa buah hatinya tidak boleh makan telur.
Â
"Mengungkapkan hal ini menjadi tantangan bagi orangtua," kata Nina dalam kampanye Bunda Tanggap Alergi Anak dengan 3K, ditulis Kamis (6/4/2017) di Jakarta.
Â
b. Cemas
Â
"Orangtua kerap merasa cemas saat anaknya berada di luar rumah. Takut anak makan makanan yang bisa membuat gejala alergi muncul. Belum lagi perasaan gagal dan sedih," tutur Nina.
Â
c. Pengobatan
Â
Biaya yang dikeluarkan untuk mengobati jadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
Â
d. Tuntutan peran
Â
Saat kulit anak merah-merah, asma, hidung meler bisa membuat orangtua tak tega. Peran orangtua adalah membuat anak terus ceria, bahagia, dan menghindarkan mereka dari alergi. Dan ini tantangan berat bagi orangtua.
Â
Â
Â
Jangka Menengah
Â
a. Dianggap berlebihan
Â
Kerap kali orangtua dianggap berlebihan dalam menjaga anaknya. "Misalnya ada yang bilang, 'cuma makan telur aja enggak boleh'," contoh Nina.
Â
Omongan orang-orang di sekitar bisa membuat hati orangtua dengan anak alergi makanan jadi sedih.
Â
b. Tidak dipahami orang lain
Â
"Misalnya karena anak alergi telur, ibu memutuskan memasak makanan dan bekal. Namun kadang, pasangan tidak sepakat dengan hal ini. Sehingga bisa saja apa yang dilakukan tidak dipahami oleh keluarga sendiri," kata Nina
Â
c. Sulit memilih asisten rumah tangga
Â
Tidak semua asisten rumah tangga mampu memahami petunjuk orangtua tentang apa yang boleh dan tidak dimakan anak. Lalu, bisa saja muncul kekhawatiran masakan asisten benar tidak ya.
Â
Jangka Panjang
Â
a. Cemas berlebih
Â
Selalu muncul kekhawatiran apakah orang lain mengerti kondisi anak.Â
Â
b. Kesejahteraan emosional lebih rendah
Â
Studi menunjukkan orangtua dari anak dengan alergi makanan memiliki kesejahteraan emosional (emotional well-being) lebih rendah dibanding anak yang tidak alergi.
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓