Golongan Darah Selain O Lebih Tinggi Risiko Penyakit Jantung

Penelitian menemukan, orang dengan golongan darah bukan O lebih berisiko kena penyakit jantung.

oleh Melly Febrida diperbarui 03 Mei 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 12:00 WIB
golongan darah dan penyakit jantung
Penelitian menemukan, orang dengan golongan darah bukan O lebih berisiko kena penyakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta Apakah golongan darah Anda? Sebuah penelitian baru mengungkapkan golongan darah yang lebih berisiko terkena serangan jantung atau stroke.

Penelitian tersebut dipresentasikan di Kongres European Society of Cardiology di Paris setelah mengamati 1,3 juta orang. Hasil penelitian menunjukkan, 15 dari 1.000 orang bergolongan darah A, B, atau AB menderita serangan jantung. Namun, orang bergolongan darah O risikonya berkurang menjadi 14 dari 1.000 orang.

Tessa Kole dari University Medical Centre Groningen di Belanda--yang melakukan penelitian--mengatakan, tidak jelas mengapa ada peningkatan risiko pada orang-orang yang golongan darahnya bukan O.

Ada spekulasi karena kadar protein pembekuan darah yang lebih tinggi pada orang dengan golongan darah A, B, dan AB.

"Di masa depan, golongan darah harus dipertimbangkan dalam penilaian risiko untuk pencegahan penyakit kardiovaskular, bersamaan dengan kolesterol, usia, jenis kelamin dan tekanan darah sistolik," kata Dr Kole kepada BBC dan dikutip News.com.au, Rabu (3/5/2017).

Namun British Heart Foundation mengatakan, faktor lain cenderung memiliki efek lebih besar pada kesehatan jantung. Risiko penyakit jantung sebagian besar ditentukan usia dan genetika. Sementara perubahan perilaku dan gaya hidup seperti diet, berat badan, dan merokok, bisa memiliki efek paling cepat dalam mengurangi atau memperbesar ,risiko penyakit.

Orang dengan golongan darah AB umumnya dianggap paling berisiko terkena penyakit jantung. Penyakit jantung dan stroke adalah pembunuh terbesar orang Australia, dan faktor risiko terbesar keduanya adalah tekanan darah tinggi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya