Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia umumnya mandi dua kali sehari, pada waktu pagi dan sore hari. Namun tak demikian halnya dengan penduduk di negara yang cenderung memiliki empat musim. Tak heran bila waktu mandi yang tepat masih menjadi perdebatan bagi mereka.
Untuk menemukan kapan waktu mandi yang tepat, tiga ahli berdiskusi dan mengeluarkan pendapat masing-masing.
Baca Juga
Mona Gohara, Guru Besar Luar Biasa Bidang Dermatologi di Yale School of Medicine berpendapat, mandi pagi memungkinkan individu melakukan meditasi dan mempersiapkan diri menghadapi hari yang sibuk.
Advertisement
"Keterjagaan (mindfulness) ini bisa mengurangi perasangan di kulit karena menjaga hormon kortisol tetap terikat," ujar Mona pada Glamour yang dikutip Daily Star, Senin (8/5/2017).
Selain itu, pagi hari merupakan waktu yang baik untuk bercukur karena benak benar-benar sadar dan terjaga sehingga meminimalisir kecelakaan kecil. Demikian menurut Mona.
Pendiri Skin Laundry, Yen Reis, juga mendukung pendapat Mona. Menurutnya kulit dalam kondisi terbaik setelah mandi pagi.
"Terutama untuk menghadapi radikal bebas, sinar matahari, kotoran, serta polusi yang otomatis menghadang tepat saat kita melangkah ke luar rumah,"ucapnya.
Mandi pagi juga bisa merangsang sel kulit yang menjadi rileks saat tidur malam. Yen menambahkan, mandi terbaik menggunakan air hangat suam kuku.
Meski sederet manfaat mandi pagi telah diungkap, pada akhirnya para ahli sepakat mandi di malam hari jauh lebih baik. Alasannya, mandi malam tak hanya membantu tidur lebih nyenyak, melainkan juga membantu mengenyahkan make-up, minyak, serta kotoran dan polusi dari beraktivitas seharian.
"Kulit secara alami akan mengelupas dan memperbaharui diri di malam hari. Jadi akan akan mendapatkan kulit yang lebih sehat dengan mandi di malam hari," ujar Mona.
Nancy Rothenstein yang dijuluki "Duta Tidur" juga memperkuat pendapat tersebut. "Anda harus merasa bersih ketika berangkat tidur," ucapnya.
Lagi pula siapa yang ingin tidur dalam keadaan penuh debu dan kotoran usai beraktivitas seharian, bukan?