Tak Perlu Khawatir dengan Larva Cacing Saat Makan Sushi Mentah

Walau banyak cerita yang beredar tentang ditemukannya parasit atau cacing pita akibat makan sushi, sebenarnya Anda tak perlu khawatir.

oleh Nilam Suri diperbarui 17 Mei 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 08:24 WIB
Sushi
Sushi terlalu asin. (Via: berkeleywellness.com)

Liputan6.com, Jakarta Cerita tentang berbagai jenis bakteri dan telur cacing yang ada di dalam sushi sering kali beredar. Hal ini sebenarnya memang masuk akal karena beberapa jenis sushi disajikan dalam keadaan mentah.

Namun, menelan atau terkena parasit perut akibat makan sushi bukanlah sesuatu yang umum terjadi.

Parasit yang biasa ada dalam sushi adalah anisakiasis, larva cacing yang akan menempel di dinding asofagus, perut, atau usus. Mereka ada di daging ikan atau cumi-cumi mentah. Namun parasit ini jarang menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.

Anisakiasis, walau bisa menempel di dalam organ tubuh, sebenarnya tidak bisa bertahan hidup dalam kondisi asam di lambung. Bahkan walaupun larva ini masuk ke dalam tubuh dan bertahan hidup mereka tidak akan bisa hidup lebih lama dari 10 hari.

Sayangnya, 10 hari saat larva ini ada dalam tubuh akan jadi waktu yang sangat tidak nyaman bagi manusia. Tapi tetap saja, tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan, kenapa?

Semua ikan mentah bisa memiliki parasit, namun tidak semua ikan mengandungnya. Terutama jika Anda makan sushi di restoran yang bagus. Kenapa?

Ikan yang biasa kita makan sebelumnya disimpan dalam lemari pendingin. Mereka disimpan di kulkas selama 15 jam untuk membunuh parasit di dalamnya.

Walaupun fakta ini berarti sushi tidak berasal dari ikan yang benar-benar segar, tapi hal ini lebih aman bagi tubuh.

Selain menghilangkan parasit dan cacing pita di dalamnya, ikan mentah yang sebelumnya didiamkan akan terasa lebih lezat. Lagipula, proses pembekuan adalah cara terbaik membunuh parasit selain memasaknya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya