Liputan6.com, Jakarta Diet yang dilakukan orang biasanya mengurangi makan karbohidrat. Pengurangan makan makanan yang berkarbohidrat diyakini membuat tubuh lebih ramping.
Baca Juga
Advertisement
"Mengonsumsi makanan berlemak tinggi dan tidak lebih dari 50 gram karbohidrat per hari ditambah diet ketogenik--konsumsi rendah lemak--dapat membantu meningkatkan ketergantungan tubuh pada lemak. Tubuh justru membakar lebih banyak lemak," jelas Carwyn Sharp, kepala staf penelitian National Strength and Conditioning Association.
Namun, pengurangan kadar karbohidrat tidak dapat ditolerir bagi sebagian orang. Dilansir dari laman Pulse, Rabu (31/5/2017), ini tanda-tanda Anda membutuhkan lebih banyak karbohidrat.
Kelelahan
Jika Anda merasa lelah setelah berhenti olahraga dari gym, mungkin Anda memerlukan lebih banyak energi yang berasal dari karbohidrat.
Konsumsi apel atau pisang--keduanya mengandung 25 gram karbohidrat.
Sakit kepala
Saat tubuh Anda membakar lemak untuk menghasilkan energi, tubuh juga menghasilkan molekul yang disebut keton--asam yang dibuat tubuh ketika menghasilkan lemak. Asam ini akan dikeluarkan tubuh saat buang air bersama dengan sodium yang bisa menyebabkan sakit kepala dan dehidrasi. Minum air putih yang cukup pada siang hari.
Sering sakit
Karbohidrat membantu produksi antibodi yang melawan penyakit. Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat maupun kurang karbohidrat, Anda mungkin sering sakit.
Konsumsi karbohidrat sehat seperti ubi jalar dapat membantu Anda tetap sehat dan bugar.