Konsumsi Karbohidrat Tanpa Takut Gula Darah Melonjak, Begini Tips dari dr. Zaidul Akbar

Menurut dr. Zaidul Akbar, salah satu rahasia mengonsumsi karbohidrat dengan aman adalah mengombinasikannya dengan lemak sehat.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Feb 2025, 17:06 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 17:00 WIB
Ilustrasi Ubi panggang
Ilustrasi ubi panggang. (Foto: Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi karbohidrat kerap kali dikaitkan dengan lonjakan gula darah. Namun, ada cara cerdas untuk menikmati karbohidrat tanpa risiko gula darah melonjak drastis.

Mengutip salah satu tayangan YouTube akun dr Zaidul Akbar Official, dokter yang juga praktisi pengobatan sunnah itu menjelaskan konsep "jaket" pada karbohidrat agar lebih mudah dicerna tubuh sehingga terhindar dari gula darah yang meningkat.

Kombinasi Karbohidrat dan Lemak

Menurut dr. Zaidul Akbar, salah satu rahasia mengonsumsi karbohidrat dengan aman adalah mengombinasikannya dengan lemak sehat. Ia mencontohkan bahwa dalam budaya tradisional, makanan berbasis ubi atau singkong sering kali disajikan bersama kelapa.

"Kalau orang zaman dulu bikin ubi, atau getuk, itu enggak mungkin sendirian. Pasti ada temannya. Siapa temannya? Kelapa. Nah, oke, ilmunya di sini," ujarnya.

Kelapa mengandung lemak baik yang dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh, sehingga gula darah tidak langsung melonjak setelah makan.

"Bicara tentang kelapa, jadi kan kelapa itu lemak sebenarnya, ketemu dengan karbohidrat, itu kombinasi yang sempurna," tambahnya.

Kenapa Harus Ada ‘Jaket’ untuk Karbohidrat?

Dr. Zaidul Akbar menjelaskan bahwa mengonsumsi karbohidrat tanpa pendamping yang tepat dapat menyebabkan gula darah melonjak tajam. Ia mencontohkan konsumsi roti yang sering kali dipadukan dengan teh manis.

"Kalau dia makan karbo doang, misalkan orang makan roti. Isinya terigu, rotinya pakai gula, minumnya pakai teh manis. Zup! Nah itu, langsung naik," katanya.

Agar hal tersebut tidak terjadi, dr. Zaidul menyarankan untuk "memberikan jaket" pada karbohidrat.

"Tujuannya mencegah gula darah naik setelah makan. Jadi, karbohidrat yang dimakan itu, kalau mau tidak membuat gula darah kita ngelonjak setelahnya, kasih dia jaket. Jaketnya apa? Jaket paling gampang adalah minyak," jelasnya.

Minyak yang direkomendasikan antara lain minyak kelapa (VCO), minyak zaitun, atau bahkan biji-bijian seperti wijen dan kacang hijau.

 

Makan Sumber Karbohidrat dengan Kulitnya

 

Selain menambahkan lemak sehat, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat seperti ubi atau kentang bersama kulitnya. "Ubi itu makannya sama kulit. Sama juga kayak kentang. Dicuci bersih aja. Kan sudah dikukus juga, makan kulitnya," sarannya.

Kulit ubi dan kentang mengandung serat tinggi yang membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah. Ini menjadikannya pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan nasi putih atau roti yang telah diproses.

 

Tips Praktis Mengonsumsi Karbohidrat dengan Aman

  • Tambahkan Lemak Sehat – Saat mengonsumsi nasi, ubi, atau singkong, padukan dengan kelapa, minyak kelapa (VCO), atau minyak zaitun agar penyerapan gula lebih lambat.
  • Pilih Karbohidrat Alami – Singkong, ubi, dan kentang lebih baik dibandingkan nasi putih karena memiliki serat lebih tinggi dan tidak mengandung pestisida berlebihan.
  • Makan dengan Kulitnya – Konsumsi ubi dan kentang beserta kulitnya untuk mendapatkan manfaat serat yang optimal.
  • Campurkan Biji-Bijian – Saat memasak nasi, tambahkan biji-bijian seperti wijen, kacang hijau, atau chia seed untuk menambah kandungan serat dan lemak sehat.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya