Liputan6.com, Jakarta Seminggu ini, situs online nikahsirri.com yang berisi konten lelang keperawanan dan kawin kontrak tengah marak diperbincangkan. Hal ini dianggap bertentangan dengan nilai budaya maupun agama.
Namun ternyata, tak hanya di Indonesia, kasus lelang keperawanan juga pernah terjadi di negara-negara lain. Berikut beberapa kisahnya yang kami kutip dari beberapa sumber.Â
Baca Juga
1. Sydney, Australia
Advertisement
Salah seorang gadis di Sydney, Australia melelang keperawanannya seharga $250.000 atau setara dengan 3,3 milyar, seperti dikutip dari Nzherald, Senin (25/9/2017).
Gadis berusia 19 tahun tersebut berniat melelang keperawanan namun dengan syarat tetap menggunakan kondom. Dia juga memastikan tidak boleh ada penggunaan sex toys dan kekerasan dalam lelang keperawanan yang dilakukannya tersebut.
2. JermanÂ
Selain gadis 19 tahun di Sydney yang ingin melelang keperawanan, ada juga mahasiswi 18 tahun di Jerman yang juga menawarkan hal serupa. Gadis ini bahkan menyatakan berani menjalani tes keperawanan oleh tim dokter yang bisa membuktikan kondisinya memang masih perawan.
Mengutip laman Daily Mail, gadis bernama Kim itu mematok harga 100 ribu Euro untuk membiayai kuliahnya, biaya tempat tinggal, serta membeli sebuah mobil. Namun, 20 persen dari jumlah tersebut akan dipotong untuk agensi Cinderella Escorts yang membantunya melelang keperawanan.
Â
Â
Saksikan video menarik berikut:
Â
Â
Kamboja
3. Nevada, AS
Seorang wanita berusia 22 tahun melelang keperawanannya melalui situs online di Nevada, negara bagian AS yang melegalkan pelacuran, seperti dikutip dari Fox News.
Wanita tersebut melelang keperawanannya dengan harga $3,7 juta dan hukum tidak bisa menghentikannya.
Meski hukum negara melegalkan hal tersebut, beberapa kelompok hukum agama merasa berkeberatan dengan apa yang dia lakukan. Alasannya, hal tersebut bisa mempengaruhi wanita di wilayah tersebut.Â
4. Kamboja
Menurut laman Marie Claire, Kamboja merupakan salah satu negara yang melakukan lelang keperawanan.
Korbannya kebanyakan remaja yang dijual ibunya untuk membayar hutang dan mengatasi kebutuhan finansial.
Salah satu korbannya adalah Keo, gadis berusia 12 tahun yang dipaksa ibunya untuk menyerahkan keperawanan hanya demi $500 atau setara dengan 6,6 juta rupiah.
"Saya tidak punya pilihan karena harus menyelamatkan ibu dari utang," ucap Keo.
Keo mengaku kejadian itu membuat dirinya tersiksa karena menderita memar pada organ intim selama beberapa minggu.
Advertisement