Tak Merokok, Karyawan Jepang Bisa Dapat Cuti Tambahan

Sebagai upaya berhenti merokok, perusahaan Jepang memberikan cuti tambahan untuk karyawannya yang tidak merokok.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Nov 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2017, 12:00 WIB
[Reservasi] Cuti
Perusahaan Jepang memberlakukan cuti tambahan untuk karyawan yang tidak merokok. (shutterstock)

Liputan6.com, Tokyo, Jepang Sebuah perusahaan Jepang memberikan cuti tambahan sebanyak enam hari kepada karyawannya yang tidak merokok. Cuti ini diputuskan setelah karyawan yang tidak merokok mengeluh, mereka bekerja lebih keras daripada karyawan yang merokok.

Perusahaan pemasaran yang berbasis di Tokyo, Piala Inc, awalnya hanya memperkenalkan kebiasaan untuk tidak merokok kepada seluruh karyawan tiap bulan September. Namun, momen ini dimanfaatkan karyawan dengan cepat.

"Salah satu staf kami yang tidak merokok memberikan pesan di kotak saran perusahaan di awal tahun ini. Dia menulis, karyawan yang istirahat untuk merokok sangat mengganggu," kata Hirotaka Matsushima, juru bicara Piala Inc, dilansir dari Telegraph, Jumat (3/11/2017).

CEO Piala Inc yang melihat saran tersebut ternyata setuju. Seluruh karyawan yang tidak merokok pun akhirnya diberikan beberapa hari untuk cuti tambahan.

Kebencian karyawan yang tidak merokok tumbuh karena karyawan yang ingin merokok harus turun ke lantai bawah tanah (basement).

Karyawan yang merokok pun banyak yang turun. Sementara itu, ruangan kantor berada di lantai 29. Kantor ini terletak di distrik Ebisu, Tokyo.

Satu rokok bisa bertahan sekitar 15 menit. Artinya, perokok memakan waktu merokok selama sekitar setengah jam setiap kali turun.

 

Simak video menarik berikut ini:

Upaya berhenti merokok

Adanya cuti tambahan untuk karyawan yang tidak merokok diharapkan membuat karyawan yang merokok bisa berhenti secara perlahan-lahan.

"Saya berharap dapat mendorong karyawan untuk berhenti merokok melalui cara seperti ini (tambahan  cuti untuk tidak merokok) daripada mereka diberi hukuman," jelas Takao Asuka, CEO Piala Inc.

Hingga saat ini, tidak kurang sebanyak 30 dari 120 karyawan perusahaan telah mengambil curi tambahan. Bahkan Matsushima, yang tidak merokok menggunakan cuti tambahan itu untuk menghabiskan liburan bersama keluarga. Misal, ke pemandian air panas dan tempat wisata lainnya.

Ada juga perusahaan Jepang, Lawson Inc, yang melindungi karyawan dari dampak asap rokok. Pada Juni lalu, perusahaan tersebut yang melarang karyawannya merokok, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang, yang berada di berbagai distrik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya