Liputan6.com, Jakarta Saat ini, untuk alasan kepraktisan dan kecepatan, banyak orangtua memberikan gawai pada anak. Secara mandiri, anak-anak mempunyai kebebasan untuk menggunakan gawai berikut beragam aplikasi yang mereka unduh, termasuk Whatsapp.
"Bila sudah demikian, maka diperlukan kebijaksanaan dari orang tua. Misalnya boleh pegang gawai pada jam-jam tertentu saja seperti setelah mereka belajar atau setelah berhasil melakukan pekerjaan rumah dan tugas-tugas sekolah," katanya mengutip rilis yang diterima Health-Liputan6.com, Selasa (7/11/2017).
Baca Juga
Pernyataan ini dikeluarkan Mensos Khofifah Indar Parawansa sehubungan tersebarluasnya informasi mengenai konten bernuansa pornografi di layanan pesan instan Whatsapp. Konten pornografi ini berupa GIF atau Graphics Interchange Format.
Advertisement
Ia mengatakan untuk pemblokiran atau penghapusan konten ini sedang ditangani Kementerian Komunikasi dan Informatika, namun demikian tentunya ini memerlukan waktu. Untuk saat ini, lanjutnya, yang paling bisa dilakukan adalah upaya pencegahan dari orangtua.
"Kemenkominfo sudah bergerak, sekarang yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan oleh orangtua," katanya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Tingkatkan keamanan
Mensos juga menyarankan orangtua untuk membatasi aplikasi yang boleh diunduh. Orangtua bisa menggunakan fitur pengunci aplikasi yang ada di setiap gawai. Caranya cukup beragam, mulai dari menggunakan kata sandi, PIN (personal identification number), dan pemindaian sidik jari.
Tak hanya itu, Mensos juga menyarankan agar orangtua mengajak anak-anak bermain atau memberi kesibukan lain yang bisa mengalihkan fokus mereka dari gawai. Misalnya, bermain ke taman kota, membaca buku, atau memberikan mainan edukatif.
"Intinya ada banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai orangtua untuk mengalihkan perhatian anak agar tidak terpusat pada gawai," tambahnya.
Belajar dari kasus merebaknya informasi tentang konten GIF Porno di Whatsapp, Mensos mengaku ada hikmah yang bisa diambil. Ia mengamati, kini publik makin cepat dan tanggap terhadap upaya perlindungan anak.
"Terakhir yang ingin saya imbau kepada masyarakat adalah perkuat ketahanan keluarga. Kuatkan pendidikan agama anak-anak kita, rawat cinta dan kasih sayang dalam keluarga, bangun kedekatan emosional yang kuat untuk membentengi anak-anak dari pengaruh pornografi, narkoba, dan juga seks bebas," ujar mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Gus Dur ini.
Â
Advertisement