Jangan Remehkan Pentingnya Kontak Mata untuk Otak Anak

Kontak mata sangatlah penting untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak.

oleh Yasmine diperbarui 01 Des 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 07:00 WIB
Ilustrasi Kursi Bayi
Semakin banyak kontak mata yang dilakukan ibu dengan bayinya, akan mempengaruhi gelombang otak yang terjalin antara ibu dan anak (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Umumnya, bayi melakukan kontak mata pada usia 6-8 minggu. Kontak mata sangatlah pennting untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak.

Semakin banyak kontak mata yang dilakukan ibu dengan bayinya, akan mempengaruhi gelombang otak yang terjalin antara ibu dan anak, menurut sebuah penelitian.

Ketika orangtua dan bayi beriteraksi, tatapan, emosi dan detak jantung mereka disinkronkan. Periset menemukan bahwa kontak mata langsung tidak hanya menyelaraskan gelombang otak namun menyebabkan bayi lebih banyak bersuara, menunjukkan niat untuk berkomunikasi.

Gelombang otak mencerminkan aktivitas jutaan neuron dan terlibat dalam transfer informasi antara daerah otak.

Otak anak berkembang dengan cepat selama lima tahun pertama kehidupan dan bayi mulai belajar kata-kata sekitar usia 15 sampai 18 bulan.

Penelitian ini menemukan, hubungan yang erat anatara anak dan pengasuh akan berpengaruh besar pada nutrisi otak yang sedang berkembang, seperti yang dilansir Daily Mail, Jumat (1/12/2017). 

Saksikan juga video  berikut ini: 

 

Jika anak minim kontak mata

Ilustrasi bayi (iStock)
Ilustrasi bayi (iStock)

Lalu bagaimana jika anak menghindari kontak mata?

Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Ketika anak memasuki usia 3 bulan dan masih enggan melakukan kontak mata, Anda bisa membawanya ke dokter untuk melakukan pengecekan mata.

Minim kontak mata pada anak memang merupakan salah satu ciri ganguan austistic. Namun, kita tidak bisa langsung menentukan apakah hal tersebut merupakan gejala autistic atau bukan, sebelum mengkonsultasikannya pada dokter.

Bila Anda mencermati minimnya kontak mata pada anak, sebaiknya konsultasikan kondisi tersebut pada dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya