Liputan6.com, Jakarta Di Indonesia, yoga memang masih dilakukan oleh kalangan yang terbatas. Namun jika Anda atau ada kerabat, memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi waktunya untuk mencoba yoga.
Menurut sebuah studi kecil, mengutip Health, Senin (19/2/2018), melakukan yoga setiap hari selama satu jam bisa menurunkan rata-rata tekanan darah diastolic dan arterial.
Baca Juga
Studi dipresentasikan pada konferensi tahunan Cardiological Society of India. Penulis studi ini mengatakan, hasilnya cukup menjanjikan. Melakukan yoga setiap harus bisa melindungi orang-orang dengan prahipertensi dari efek berbahaya hipertensi.
Advertisement
"Prahipertensi dan hipertensi bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung," ujar pemimpin penelitian Ashutosh Angrish, MD, spesialis jantung dari Sir Gangaram Hospital di New Delihi, India.
Prahipertensi adalah ketika tekanan darah sistolik berada pada angka 120-139 mm Hg, dan diastolik di angka 80-89 mm Hg. Adapun angka yang dinyatakan hipertensi adalah di atas 140 mm Hg, dan diastoliknya pada angka 90 mm Hg.
Menurut Dr Angrish, orang-orang dengan prahipertensi berkemungkinan besar mengalami hipertensi jika tidak ada perubahan gaya hidup.
Dr Angrish lalu melakukan penelitian tentang efek Hatha yoga (cabang yoga tradisional yang menggabungkan peregangan, kontrol napas, dan meditasi) pada mereka dengan prahipertensi, meski sehat. Dr Angrish dan rekan-rekannya lalu merekrut 60 pasien dengan rata-rata usia 54 tahun.
Pasien diminta untuk melakukan perubahan gaya hidup, termasuk melakukan latihan aerobic ringan, diet sehat, dan berhenti merokok.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Hatha Yoga
Setengah dari pasien tadi diberi sesi latihan yoga bersama instruktur selama satu bulan, satu jam setiap hari. Setelah bulan pertama mereka diminta melakukan sendiri di rumah dengan jumlah waktu yang sama.
Ketika tekanan darah pasien ini diperiksa kembali di akhir masa penelitian (tiga bulan setelahnya) hasilnya cukup mencengangkan. Mereka yang hanya melakukan perubahan gaya hidup, tanpa yoga, tidak mengalami penurunan tekanan darah.
Mereka yang melakukan yoga, dan perubahan gaya hidup, tekanan darahnya turun 4-5 mmHg.
"Walaupun penurunan tekanan darahnya tidak terlalu besar, hal ini cukup berarti secara klinis," ujar Dr Angrish. Bahkan penurunan hanya 2 mm Hg saja sudah bisa menurunkan risiko penyakit jantung sampai 6 persen dan risiko stroke sampai 15 persen.
"Yoga bisa jadi jawaban tepat bagi mereka dengan risiko (hipertensi)," ujar Shirish Hiremath, MD, presiden terpilih dari Cardiology Society of India.
Advertisement