Bayi Baru Lahir Mirip Ayah, Ini Untungnya

Sebuah studi berhasil menungkap keuntungan bayi baru lahir yang mirip ayah.

oleh Yasmine diperbarui 08 Mar 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 17:30 WIB
Ilustrasi bayi mirip ayah
Ilustrasi bayi mirip ayah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bayi baru lahir yang terlihat mirip ayah secara signifikan lebih sehat ketika usianya satu tahun nanti.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Health Economics bayi baru lahir mirip ayah cenderung terhindar dari risiko asma dan jarang masuk rumah sakit. Hal ini diduga oleh keterikatan ayah secara genetik.

Penelitian ini didapat dari hasil analisis 456 keluarga. Mereka menganalisis tiga hari bayi yang baru lahir. Ada sebagian bayi memiliki kemiripan wajah dengan ayah dan sebagian tidak. Hasilnya, anak yang memiliki kemiripan dengan ayahnya memiliki kesehatan yang lebih baik karena mendapatkan perhatian khusus.

"Kami menemukan indikator kesehatan anak membaik saat anak itu terlihat seperti ayahnya," jelas penulis studi yakni Profesor Solomon Polachek dari Binghamton University, New York, Amerika Serikat mengutip Daily Mail, Rabu (7/3/2018).

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Apa Kata Psikolog: Ayah Harus Ikut Mengasuh Anak (FULL)
Penting bagi ayah untuk turut serta mengasuh anak, tak hanya untuk anak, tapi juga untuk ibu dan ayah sendiri.

Wajah mirip, ayah makin terikat dengan buah hati

Ilustrasi bayi mirip ayah
Ilustrasi bayi mirip ayah(iStockphoto)

Kemiripan wajah mendorong ayah cenderung menginvestasikan perhatian lebih besar pada kebutuhan kesehatan anak. Aspek lainnya, kemiripan wajah membuat ayah semakin terikat pada buah hatinya. Mereka merasa semakin bertanggung jawab dengan pada bayi mereka.

Ini berarti perhatian ayah sangatlah penting pada kesehatan anak. Ayah jadi ikut untuk memberikan perawatan dan pengawasan pada anak.

"Peran ayah penting dalam membesarkan anak serta bertanggung jawab atas kesehatan anak," kata Solomon. 

Peneliti berharap hasil penelitian ini mendorong ayah terlibat dalam mengembangkan parenting positif untuk meningkatkan kesehatan anak.

“Perlu upaya lebih keras untuk mendorong para ayah lebih aktif terlibat dalam mengasuh anak. Diantaranya dengan ikut seminar dan pelatihan,” tuturnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya