Liputan6.com, Jakarta Menjadi pasangan bahagia belum tentu membuat hubungan seks menjadi lebih menyenangkan. Ada kalanya, ikatan yang terbentuk kadang membuat hubungan seks bukan jadi sesuatu yang menarik.
"Tahap awal dari hubungan percintaan yang romantis dan intens akan mendorong sistem dopamin. Kemudian, akan ditingkatkan dengan testoteron dan libido yang kuat," kata Helen Fisher, antropolog biologis pada Men's Health.
Baca Juga
"Namun, seiring berjalannya waktu, keterikatan menjadi lebih kuat dan malah tidak memicu dorongan seks," tambah Fisher.
Advertisement
Dilansir dari New York Post, Kamis (22/3/2018), ada lima alasan mengapa pasangan yang bahagia, malah berhenti berhubungan seks.
1. Stres
Salah satu yang paling mempengaruhi hubungan seks adalah stres. Entah terkait dengan pekerjaan maupun keluarga. Terapis seks Isadora Alman mengatakan, stres bisa membuat hubungan intim lebih butuh kerja keras.
"Wanita mungkin merasa harus mencukur kakinya, dia mungkin butuh waktu lama untuk orgasme. Ada banyak hal yang dibutuhkan dan kadang, hasil yang diperoleh tidak sepadan," kata Alman.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:Â
2. Membandingkan dengan mantan
Sebuah penelitian menemukan, makin banyak mantan yang pernah berhubungan seksual sebelum menikah, makin rendah kualitas seks, komunikasi, dan stabilitas hubungan.
Semakin banyak hubungan yang dialami, makin mudah Anda meninggalkan seseorang dengan hubungan yang tidak berkembang.
Banyaknya mantan kekasih di masa lalu juga membuat seseorang membandingkannya dengan pasangan yang sekarang.
Brian Wilough by, profesor dari Universitas Brigham Young, Amerika Serikat mengatakan, pikiran mudah membandingkan dengan pengalaman yang pernah dirasakan.
"Rasa kehilangan dapat berdampak pada kepuasan seksual yang dinikmati bersama pasangan hidup."
Advertisement
3. Tidak ada libido
Pada 2015, 128 pria dan wanita yang sudah menikah dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok diminta melipatgandakan hubungan seks mereka.
Hasil dari penelitian melihat, mereka yang melakukan seks sebagai sebuah tugas, maka kebahagiaannya menurun.
Studi lain menemukan, semakin banyak pasangan berciuman dan berpelukan, makin mudah mereka mengatasi konflik. Peningkatan kontak dapat membantu pasangan lebih terhubung. Pada saatnya, ini baik untuk peningkatan libido.
Â
4. Kehadiran anak
Anda yang sudah menikah dan dikaruniai anak akan lebih bahagia. Sentuhan anak-anak yang mencari perhatian mampu melepaskan hormon oksitosin. Hormon ini baik untuk hubungan orangtua dan anak.
Namun, anak-anak ternyata juga bisa menekan dopamin dan libido. Yang artinya buruk bagi dorongan seksual Anda.
Para ahli yang mempelajari hasrat seksual pada wanita dengan usia 20-an. Mereka menemukan, 34 persen wanita yang tidak memiliki anak di bawah usia enam tahun, tidak memiliki hasrat seksual.
Sementara, mereka yang memiliki anak di usia enam tahun ke atas terdorong secara seksual sebesar 95 persen.
Advertisement