Liputan6.com, Jakarta Selain memberikan kenikmatan, berhubungan seks ternyata memiliki beberapa efek samping yang aneh. Bukan sekadar tentang kehamilan, atau gejala psikologis, namun kondisi yang terkadang tidak ada hubungannya dengan seks sama sekali.
Dilansir dari Men's Health pada Senin (26/3/2018), tiga efek aneh ini bisa terjadi setelah Anda berhubungan seks.
Baca Juga
1. Meningkatnya indera penciuman
Advertisement
Ketika Anda orgasme, tubuh melepaskan hormon yang disebut prolaktin. Proses ini membuat sel punca di otak mengembangkan neuron baru di bagian otak yang mengendalikan penciuman.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Biological Psychological, para peneliti mencatat kadar prolaktin pada pria dan wanita setelah melakukan masturbasi atau berhubungan seks. Prolaktin meningkat setelah berhubungan seks lebih besar hingga 400 persen ketimbang masturbasi.
2. Post-Sex Blues
Setelah berhubungan seks, ada beberapa orang mengalami emosi seperti perasaan euforia (gembira berlebihan), rileks, bahkan kantuk. Tetapi post-sex blues menjadi efek yang tidak menyenangkan bagi wanita.
Penelitian dalam Sexual Medicine menyebutkan, Postcoital dysphoria (PCD) adalah nama lain untuk disfungsi seksual perempuan. Peneliti mengatakan, perasaan itu ditandai dengan air mata, rasa melankolis, depresi, kecemasan, atau perilaku agresif setelah hubungan seksual.
Para peneliti meminta 230 mahasiswi untuk mengisi survei online. 46 persen di antaranya mengaku mengalami gejala PCD paling tidak sekali dalam hidup mereka. Sementara, paling tidak 5 persen mengalami gejala PCD dalam empat minggu sebelum penelitian.
Terkadang, yang Anda inginkan hanya tidur setelah berhubungan seks.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:Â
Â
3. Hilang ingatan
Journal of Emergency Medicine menerbitkan laporan tentang seorang wanita yang datang ke rumah sakit Georgetown University. Dia tidak bisa mengingat aktivitasnya dalam 24 jam terakhir. Namun, dia ingat bahwa amnesia itu muncul setelah berhubungan seks dengan suaminya
Dia mengalami sebuah kondisi langka ketika ingatan menghilang tiba-tiba untuk sementara. Kondisi ini hanya memengaruhi 3 hingga 5 orang di antara 100 ribu penduduk setiap tahunnya.
Seks dan aktivitas fisik lain bisa menyebabkan hal ini terjadi. Namun, peneliti belum menemukan penyebab sesungguhnya kondisi ini. Biasanya, ingatan tersebut akan kembali dalam beberapa jam.
Advertisement