Main Ponsel di Tempat Gelap, Risiko Kena Kanker Meningkat

Menurut penelitian, risiko kena kanker payudara dan prostat meningkat akibat paparan cahaya biru yang dipancarkan ponsel dan tablet di malam hari.

oleh Melly Febrida diperbarui 05 Mei 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 17:00 WIB
Main ponsel atau tablet di tempat gelap. (iStock)
Main ponsel atau tablet di tempat gelap. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Anda sering main ponsel di tengah kegelapan? Jika iya, jangan anggap sepele cahaya biru yang dipancarkan ponsel Anda.

Menurut penelitian, risiko terkena kanker payudara dan prostat meningkat akibat paparan cahaya biru yang dipancarkan ponsel dan tablet pada malam hari. Hal tersebut terungkap dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives, seperti dilansir IbTimes, Sabtu (5/5/2018).

Kata peneliti, tingginya tingkat cahaya biru di kegelapan meningkatkan risiko kanker mematikan sebesar 1,5 kali lipat. Selain itu, studi tersebut juga mengungkapkan pria yang terpapar cahaya buatan dalam ruangan memiliki risiko 2,8 kali lipat lebih tinggi terkena kanker prostat seperti dilaporkan CNN.

Temuan ini diketahui lewat penelitian yang melihat data lebih dari 4.000 orang dewasa di Spanyol.

"Ada bukti yang menunjukkan hubungan antara paparan cahaya biru dari ponsel di malam hari dengan gangguan irama sirkadian, kanker payudara dan kanker prostat. Kami berusaha untuk menentukan apakah paparan cahaya malam di kota dapat memengaruhi perkembangan kedua jenis kanker ini," kata Manolis Kogevinas, dari ISGlobal.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Efek Cahaya Biru pada Malam Hari

Ilustrasi ponsel
Ilustrasi ponsel (iStock)

Menurut pakar saraf dari Northwestern University's Feinberg School of Medicine, Kristen Knutson, cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan energi lebih tinggi daripada jenis cahaya lainnya.

Paparan cahaya ini mengurangi pelepasan melatonin di otak. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal yang mengatur seseorang untuk tidur dan terjaga.

Profesor kesehatan di University of Connecticut, Richard Stevens, juga menjelaskan ada banyak aplikasi yang tersedia jika Anda ingin mengurangi paparan cahaya biru dari ponsel dan perangkat lain.

"Mereka mengubah spektrum intensitas di layar tergantung pada waktu hari, dan itu hebat. Di situlah kita perlu masuk dalam masyarakat secara umum," kata Stevens.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya