Harus Konsumsi Karbohidrat, Pasien Diabetes Boleh Makan Nasi Putih?

Bagaimana mengatur pola makan pada pasien diabetes? Pada dasarnya, tetap boleh makan karbohidrat, tapi apa boleh nasi putih?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Mei 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2018, 07:30 WIB
Nasi Putih
Nasi Putih Baik untuk Pasien Diabetes Atau Sebaiknya Diganti? (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Meskipun obat mengendalikan diabetes banyak di pasaran dan mudah ditemukan, tapi satu-satunya cara yang baik untuk mengendalikan masalah kesehatan satu ini dengan mengatur pola makan, atau biasa disebut terapi nutrisi.

"Makan teratur dan belajar mengendalikan jumlah makanan yang masuk, serta membuat pilihan makanan yang sehat, dapat membantu pasien diabetes mengelola kondisinya guna mencegah komplikasi kesehatan yang lain," kata Konsultan dari Departemen Endokrinologi di Singapore general Hospital, Dr Daphne Gardner Su-Lyn dikutip dari situs Health XChange SG pada Kamis, 24 Mei 2018.

Pasien diabetes perlu tahu sumber karbohidrat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Apakah tetap boleh makan nasi putih, atau justru harus diganti nasi merah atau gandum?

Menurut Daphne, karbohidrat merupakan sumber energi yang harus dimasukkan ke dalam bagian dari rencana makan yang sehat. Besarannya, setengah dari kebutuhan energi para pasien.

Hanya saja, tidak semua sumber karbohidrat memengaruhi kadar gula dalam darah pada tubuh pasien diabetes dengan cara yang sama. Sementara itu, karbohidrat dapat dibagi menjadi dua; sederhana (gula) dan kompleks (pati).

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Contoh Karbohidrat untuk Pasien Diabetes

Gandum utuh (iStock)
Ilustrasi gandum utuh. (iStockphoto)

Adapun contoh karbohidrat sederhana terdiri dari glukosa, fruktosa, sukrosa, madu, selesai, dan manisan. Sedangkan pati, di antaranya roti, nasi, pasta, mi, sayuran bertepung, kentang, ubi jalar, jagung, dan kacang polong.

"Semakin halus karbohidrat, seperti gula, semakin cepat glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah. Ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah," kata Daphne.

Berbeda dari itu, sumber karbohidrat kompleks justru melepaskan glukosa ke dalam aliran darah pada tingkat yang lambat, sehingga energi pasien diabetes lebih stabil dan berkelanjutan. "Ini lebih baik untuk mengontrol nafsu makan," katanya.

Lantas, bagaimana dengan berat merah atau cokelat. Pada dasarnya, beras putih, coklat, dan beras merah mengandung jumlah karbohidrat yang sama, berat yang sama, tapi tidak dengan kandungan serat.

Pada beras merah, kandungan seratnya lebih banyak. Ini bagus, karena serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga gula darah tidak cepat melonjak.

"Selain beras merah, coba masukkan roti gandum utuh dan sereal berserat tinggi dalam diet sehari-hari pasien diabetes, karena mengandung lebih banyak serat," katanya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya