Liputan6.com, Amerika Serikat Jika Anda memiliki ginekomastia-- pembesaran jaringan kelenjar payudara yang terjadi pada pria--operasi pengecilan payudara bisa dilakukan. Payudara pun mengecil.
Baca Juga
Advertisement
Diperkirakan 30 persen pria mengalami ginekomastia, menurut sebuah studi tahun 2014. Meskipun ginekomastia termasuk kondisi umum, banyak pria masih menganggapnya memalukan. Terlebih lagi bila mereka sedang bertelanjang dada.
Menurut laporan terbaru dari American Society of Plastic Surgeons, operasi pengecilan payudara kian meningkat di kalangan pria. Operasi ini telah meningkat 30 persen selama lima tahun terakhir.
Lebih dari 1,3 juta pria di Amerika melakukan operasi pengecilan payudara pada tahun 2017. Adanya operasi ini menunjukkan, pria tampaknya mulai tertarik pada prosedur pembentukan tubuh.
Di kalangan pria, prosedur sedot lemak juga meningkat 23 persen dan perut rata melonjak 12 persen. Yang mengejutkan, pria berusia antara 20 dan 29 tahun (35 persen) yang menjalani operasi tersebut, menurut Jeffrey Janis, presiden American Society of Plastic Surgeons, sesuai dilansir dari Men's Health, Senin (18/6/2018).
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Peningkatan diagnosis
Terkait operasi pengecilan payudara pria yang melonjak, Janis mengatakan, hal itu bisa disebabkan peningkatan diagnosis ginekomastia dalam beberapa tahun terakhir. Ginekomastia biasanya disebabkan ketidakseimbangan hormon, seperti hormon reproduksi pria (testosteron) rendah.
Penyebab lain bisa disebabkan obesitas, penggunaan steroid (obat antiperadangan), merokok, dan ganja yang terlalu banyak. Dalam banyak kasus, turun berat badan atau minum obat resep dapat membantu kurangi penampilan payudara yang membesar.
Namun, operasi palstik adalah salah satu cara yang lebih terbaik untuk mengobati kondisi tersebut. Itulah mengapa banyak pria memilih prosedur operasi, kata Marwan Khalifeh, dokter bedah kosmetik di Washington D.C.
Advertisement
Hilangkan jaringan berlebih
Operasi pengecilan payudara juga dikenal sebagai reduction mammoplasty. Prosedur ini menghilangkan jaringan berlebih di sekitar puting dan lemak dari payudara.
Efek dari operasi, pasien mungkin merasakan berkurangnya kepekaan pada puting dan jaringan parut setelah operasi. Janis menyarankan, sebelum operasi, sebaiknya pertimbangkan risiko dan pilihlah dokter bedah terbaik.