Terjadi Serangan Jantung, Aspirin atau Nitrogliserin yang Sebaiknya Diminum?

Setelah serangan jantung menyerang Anda, sebaiknya konsumsi aspirin bukan nitrogliserin sembari Anda menunggu bantuan medis.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Jun 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2018, 15:00 WIB
20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar kasus serangan jantung disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di salah satu pembuluh darah yang bertanggung jawab memasok darah ke jantung.

Dari pengertian itu saja, obat yang seharusnya Anda simpan dan bawa ke mana-mana, barangkali saja berguna saat Anda mengalami serangan jantung, adalah aspirin. Bukan nitrogliserin yang biasanya ditaruh di bawah lidah.

Menurut Dr Chin Chee Tang, Konsultan Senior Departemen Kardiologi dari National Heart Centre Singapore (NHCS), aspirin adalah obat pengencer darah yang paling dianjurkan di dunia, yang dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup saat serangan jantung terjadi.

 

Aspirin untuk Serangan Jantung

20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Dengan meminum aspirin setelah serangan jantung, dapat membantu mencegah pembekuan darah semakin membesar, serta memberi tubuh kesempatan untuk memecah gumpalan darah.

"Jika Anda punya aspirin di rumah, dan Anda tahu bahwa tidak alergi, Anda dapat mempertimbangkan dengan mengambilnya sambil menunggu layanan medis darurat," ujar Chin seperti dikutip dari situs Health XChange Singapore pada Sabtu, 23 Juni 2018.

 

Nitrogliserin Tidak untuk Serangan Jantung

20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Sementara nitrogliserin, Chin, mengatakan, hanya memperlebar pembuluh darah sementara untuk meningkatkan suplai darah ke jantung, dan itu tidak sama sekali membantu.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, disebutkan bahwa nitrogliserin digunakan mengobati kondisi angina dan hiperteni guna menghasilkan hipotensi yang terkontrol selama pembedahan. Untuk penyakit jantung, obat ini bukan untuk serangan jantung, melainkan gagal jantung.

"Nitrogliserin belum terbukti mencegah serangan jantung atau meningkatkan kelangsungan hidup secara substansial selama terjadi serangan," katanya.

 

Angina Bukan Serangan Jantung

Ilustrasi Serangan Jantung
Ilustrasi Serangan Jantung

Dr Anita Amalia Sari dari Klik Dokter, menjelaskan, angina merupakan gejala nyeri yang khas pada dada sebelah kiri, seolah-olah ditimpa benda berat, kemudian ditekan, dan diremas. Nyeri berlangsung selama dua sampai lima menit, menjalar ke bahu kiri, dan kedua lengan terutama pada permukaan tangan dan lengan bawah.

"Nyeri juga dapat menembus ke punggung, dasar dari leher, rahang, gigi, dan ulu hati. Nyeri yang demikian disebut dengan angina," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya