Liputan6.com, Jakarta Tendangan-tendangan kecil nan lembut janin di dalam perut menjadi sinyal kuat adanya kehidupan dalam perut seorang wanita.
Tendangan pertama yang dirasakan oleh wanita saat hamil dikenal sebagai flutter. Rasanya seperti kedutan, tidak teralu keras. Ini menandakan janin sedang berkembang.
Baca Juga
Meski rahim adalah ruang yang terbatas, janin akan tetap bergerak dan menjelajahi sekelilingnya dengan bantuan tangan, kepala, dan kakinya.
Advertisement
Tapi mengapa bayi menendang, apakah ini normal? Yuk kita simak bahasannya seperti yang dilansir Boldsky, Rabu (4/7/2018).
Calon ibu dapat merasakan tendangan janin di usia kehamilan minggu ke-14. Jika khawatir bayi tidak bergerak, Anda dapat berbicara dengan dokter dan melakukan pemindaian ultrasound untuk memastikan tidak ada yang salah.
Saksikan juga video menarik berikut:
Mengapa janin menendang?
Janin tidak hanya menghabiskan waktunya dengan diam di dalam rahim. Dia bergerak, mengeksplorasi, dan belajar di dalam sana. Pergerakan bayi kemungkinan besar karena merespons lingkungan seperti kebisingan, cahaya, suhu, dan rasa makanan.
Janin menendang lebih sering ketika gelisah atau stres. Janin akan tenang ketika meditasi atau bersantai. Ketika janin berputar atau meregangkan badan, ibu akan merasakan tendangan.
Aktivitas menendang dan bergerak merupakan bagian integral untuk perkembangan tulang dan otot janin.
Advertisement
Waspadai bila
Setiap janin memiliki tingkat keaktifan yang berbeda. Beberapa janin sangat aktif dan mungkin menendang sepanjang hari. Sementar ayagn lain perlu didorong untuk bergerak dari tidur mereka.
Jika janin menghadap ke depan, maka wanita akan menerima tendangan ke perut sementara jika bayi menghadap ke arah yang berbeda tendangan ke tulang belakang dan bahkan kandung kemih.
Janin tumbuh dengan baik itu ketika tendangan yang semakin kuat dari hari ke hari. Jika Anda merasa bahwa pola tendangan telah berubah, coba menghitung jumlah tendangan.
Hubungi dokter ketika:
1. Tak ada gerakan dalam 2 jam dan tendangan kurang dari 10 kali.
2. Tak bergerak ketika ada suara, sentuhan atau cahaya.
3. Gerakan bayi menurun dari biasanya.
Mungkin banyak yang mengatakan ketika janin aktif di perut, nantinya saat tumbuh menjadi anak yang aktif. Lalu, ada juga yang mengatakan janin yang banyak bergerak di dalam rahim pada malam hari diprediksi akan sring begadang. Hingga kini, kebenaran hal tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.