Liputan6.com, Jakarta Hepatitis B termasuk penyakit menular yang bisa mengancam jiwa. Jika tidak ditangani serius, maka penyakit yang merusak hati ini bisa berujung kronik.
Gejala hepatitis B diantaranya nyeri di bagian perut dan sakit kuning. Namun, gejala hepatitis B seringkali tidak dirasakan atau tanpa gejala. Seseorang bisa saja merasa sehat, padahal ia mungkin menderita hepatitis B.
Baca Juga
Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Irsan Hasan menjelaskan bagaimana seseorang terdeteksi hepatitis B.
Advertisement
"Biasanya seseorang ketahuan dia menderita hepatitis B saat donor darah. Untuk mendonorkan darah, darah harus dicek kesehatannya. Dari cek itu ketahuan, positif hepatitis B atau tidak," jelas Irsan dalam acara di Plaza Kuningan, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Hepatitis B juga bisa terdeteksi tatkala seseorang melakukan medical check up (pemeriksaan kesehatan). Dengan pemeriksaan menyeluruh itu bisa diketahui apakah seseorang terkena hepatitis B atau tidak.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Berkembang dalam waktu lama
Seperti disinggung sebelumnya, gejala hepatitis B terkadang tak terlihat. Bahkan seseorang yang terinfeksi pun terkadang tak merasakan gejala penyakit tersebut. Sehingga ketika didiagnosis hepatitis B, pasien jadi terkejut. Mereka berkomentar, tubuhnya sehat. Hati pun tidak ada masalah.
"Saya sering mendengar pasien-pasien berkomentar seperti itu. Hati tidak punya saraf. Ketika ada gangguan, gejala yang ada tidak dirasakan secara langsung," Irsan menambahkan.
Berkembangnya virus hepatitis B di dalam tubuh membutuhkan waktu lama, hingga bertahun-tahun. Ada yang sebenarnya sudah terinfeksi hepatitis B dari kecil, tapi penderita yang bersangkutan baru mengetahuinya 20-30 tahun kemudian.
Advertisement