Risiko yang Mengintai Saat Bayi Dibiarkan Berlatih Pakai Baby Walker

Inilah bahaya baby walker pada bayi yang harus orangtua tahu

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2018, 11:00 WIB
Ilustrasi bayi terkena penyakit langka (iStockphoto)
Dampak Penggunaan Baby Walker pada Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setelah Journal Pediatrics merilis bahaya penggunaan baby walker, banyak negara diketahui mulai melarang penggunaan salah satu perlengkapan melatih bayi berjalan. 

Beberapa penelitian tersebut menyebutkan bahwa baby walker tak efektif melatih bayi berjalan, yang ada malah berdampak pada kesehatan si Kecil.

Tak hanya itu, risiko cedera yang ditimbulkannya juga sangat tinggi. Alat tersebut diketahui telah menyebabkan lebih dari seperempat juta bayi di bawah usia 15 bulan dirawat karena patah tulang, gegar otak, dan patah tulang tengkorak. Penelitian ini dilakukan antara 1990 hingga 2014.

 

Bahaya Penggunaan Baby Walker untuk Bayi

Cegukan pada bayi (iStock)
Ilustrasi bayi lucu (iStockphoto)

Alat tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk membantu balita meregangkan kaki mungil mereka tanpa mengeluarkan terlalu banyak usaha. Sayangnya risikonya meluncur tanpa kendali juga sangat besar.

" Karena itu, kami mendukung posisi American Academy of Pediatric yang menyarankan kalau baby walker tidak boleh dijual atau digunakan. Sama sekali tidak ada alasan produk ini harus tetap ada di pasaran," kata dr Gary Smith, salah satu tim dalam penelitian tersebut, seperti dikutip dari Fatherly.

Faktanya, menggunakan baby walker malah memperlambat proses belajar berjalan pada anak. Pasalnya untuk belajar melangkah dibutuhkan kemampuan koordinasi kaki, mata dan keseimbangan. Ketiganya tak bisa dicapai anak ketika menggunakan baby walker.

 

Penulis : Mutia / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya