Ibu dengan Bayi Laki-laki Lebih Rentan Depresi

Menurut penelitian terbaru di Inggris, ibu yang memiliki anak laki-laki lebih berisiko depresi.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Des 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2018, 17:00 WIB
Baby blues - depresi pascamelahirkan (iStock)
Ilustrasi baby blues - depresi pascamelahirkan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jenis kelamin bayi Anda ternyata bisa menjadi pemicu depresi pascamelahirkan. Seperti diungkap dalam penelitian terbaru di Inggris, ibu yang memiliki anak laki-laki lebih berisiko depresi.

Bahkan kemungkinan gangguan suasana hati tersebut bisa mencapai 71-79 persen dibandingkan ibu yang melahirkan anak perempuan.

Melansir laman Nydailynews, peneliti dari Universitas Kent Inggris menemukan, ibu yang memiliki bayi laki-laki cenderung memiliki respons imun inflamasi atau komplikasi kelahiran yang tinggi. Dan hal ini meningkatkan risiko depresi hingga 174 persen.

"Ada banyak bukti yang menunjukkan hubungan antara inflamasi dengan depresi yang dialami ibu pascamelahirkan. Dan wanita yang melahirkan bayi laki-laki memiliki tingkat inflamasi lebih tinggi," kata penulis utama studi tersebut, Dr. Sarah Myers. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Gejala depresi

Stress Deperesi
Gejala depresi pascamelahirkan biasanya dimulai antara satu minggu dan satu bulan setelah melahirkan. (iStockphoto)

Gejala depresi pascamelahirkan biasanya dimulai antara satu minggu dan satu bulan setelah melahirkan, mencakup: kesedihan ekstrem, mudah lelah, depresi, menangis terus menerus, gangguan pola tidur dan makan.

Penelitian ini melibatkan sekitar 300 wanita yang lahir antara 1930 dan 1966. Dalam studi ini, para ibu melaporkan rincian tentang setiap kelahiran yang mereka miliki dan dinilai secara demografi dan psikologis.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya