Liputan6.com, Jakarta Penyanyi kondang Dian Pramana Poetra dikabarkan tengah terbaring lemah di rumah sakit, karena Leukemia.
Kabar mengejutkan ini diketahui dari unggahan musikus Kadri Mohamad Sutan Bandaro di akun Facebooknya pada Rabu, 26 Desember 2018. Tak lama setelah mengetahui hal tersebut, salah seorang Redaktur Pelaksana Liputan6.com langsung menghubungi sahabat Dian Pramana Poetra lainnya, Stanley Tulung.
Baca Juga
Baca juga : Mengidap Leukemia, Kondisi Dian Pramana Poetra Memburuk
Advertisement
Pengamat musik satu ini membenarkan bahwa pelantun Masih Ada tersebut terbaring di atas ranjang salah satu rumah sakit di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, karena mengidap Leukemia.
Dian Pramana Poetra mengidap penyakit yang sama dengan anak perempuan Denada, Shakira Aurum. Seperti diketahui, Leukemia memang dapat menyerang siapa saja, baik individu dewasa maupun anak-anak.
Dokter Nadia Octavia dari situs Klik Dokter, menjelaskan, definisi Leukemia menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, merupakan kanker yang terjadi di sum-sum tulang dan menyebabkan peningkatan sel darah putih yang abnormal di dalam darah.
Lebih lanjut, sel darah putih merupakan sel yang dibutuhkan tubuh untuk imunitas, sedangkan sum-sum tulang merupakan organ tubuh yang membentuk sel-sel darah yang dibutuhkan tubuh, seperti sel darah putih, sel darah merah, dan platelet.
Kategori Leukemia
Terdapat dua kategori Leukemia, yaitu akut dan kronis. Menurutnya, Leukemia akut terjadi ketika sel-sel darah yang abnormal tidak berkembang (imatur) dan tidak dapat berfungsi dengan normal.
Pada Leukemia kronis, meskipun terdapat sel yang imatur, tapi terdapat pula sel-sel lainnya yang normal dan dapat berfungsi dengan baik. Leukemia akut dibagi lagi menjadi acute myeloid leukemia (AML) dan acute lymphoblastic leukemia (ALL).
Leukemia kronis dibagi menjadi chronic myeloid leukemia (CML) dan chronic lymphocytic leukemia (CLL).
"Leukemia akut merupakan jenis tersering yang menyerang anak-anak, sedangkan leukemia kronis lebih sering terjadi pada orang dewasa atau kelompok lansia, meski sebetulnya bisa juga terjadi pada usia berapa pun," katanya.
Sumber: Klik Dokter
Advertisement