Bisakah Pasien Kanker Disebut Sembuh Total?

Dalam dunia medis seseorang dengan kanker tidak bisa dikatakan sembuh tapi istilah yang tepat adalah remisi atau relaps.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Jan 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 14:00 WIB
20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sama-sama penyakit, tapi kanker berbeda dengan penyakit infeksi seperti tipes (tifoid). Pada orang sakit tipes, sesudah menjalani pengobatan bisa dikatakan sembuh total. Dalam dunia medis seseorang dengan kanker tidak bisa dikatakan sembuh, istilah yang tepat adalah remisi atau relaps.

"Ketika pasien kanker tersebut sudah diterapi dan sudah dievaluasi bahwa pasien tersebut tidak mengandung sel kanker lagi di dalam tubuhnya itu disebut remisi," kata praktisi kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam.

"Istilah remisi berbeda dengan sembuh total," tutur Ari lagi dalam pesan yang diterima Health-Liputan6.com pada Jumat (11/1/2019).

Pada masa remisi tersebut, pasien kanker tetap harus kontrol secara teratur dan tetap menjaga tubuhnya tetap sehat.

"Kontrol teratur dilakukan karena pasien yang remisi dari suatu kanker berisiko untuk menderita kanker kembali," kata pria yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Bagi pasien kanker yang sudah remisi, menjaga tubuh sehat memang penting. Diantaranya dengan istirahat cukup, menjaga makan, mengusahakan banyak mengonsumsi buah dan sayur yang dikenal kaya antioksidan. Selain itu menjauhkan stres fisik dan psikis.

 

Kanker tak selalu lekat dengan kematian

Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Tak Jarang Nafsu Makan Pasien Kanker Justru Menurun Akibat Pengobatan (Ilustrasi/iStockphoto)

Selama ini kanker selalu lekat dengan kematian. Padahal, ada banyak bukti pasien kanker yang bertahan hidup lama. Bahkan sesehat orang tanpa penyakit kanker, seperti disampaikan Ari.

Stadium kanker juga turut menentukan angka survival rate (prediksi terhadap bertahan hidupnya penderita kanker untuk waktu tertentu). Semakin dini kanker ditemukan lalu segera diobati maka survival rate-nya makin tinggi.

Pria yang sehari-sehari berpraktik pengajar di Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM ini mencontohkan pada pasien kanker usus besar stadium 1 survival rate mencapai 90 persen.

"Artinya, 9 dari 10 pasien kanker usus besar stadium 1 bisa berthaan sampai 5 tahun. Bahkan bisa saja lebih dari 5 tahun," katanya.

Sementara untuk pasien yang didiagnosis kanker usus besar stadium 4, survival rate untuk 5 tahun hanya 11 persen. Artinya, lebih kurang hanya 1 dari 10 pasien kanker tersebut yang bertahan hidup dalam lima tahun ke depan.

Sementara untuk kanker nasofaring survival rate stadium 1 mencapai adalah 72 pesen. Lalu, pada stadium 2 mencapai 64 persen, stadium 3 mencapai 62 persen, stadium 4 mencapai 38 persen.

"Jadi, untuk pasien kanker nasofaring stadium 4 survival rate lebih baik tiga kali dari pasien kanker usus besar stadium 4," tutur Ari.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya