Liputan6.com, Jakarta Satu lagi survei yang membuktikan manfaat traveling. Survei yang melibatkan 1.500 guru di benua Amerika ini menemukan, traveling memberi dampak positif bagi perkembangan anak.
Sebagian besar dari para guru yang mengikuti survei, tepatnya 56 persen di antara para guru, percaya bahwa traveling memberi dampak yang sangat positif pada pendidikan dan karier anak secara langsung. Sementara 53 persen di antara para guru tersebut mengatakan, traveling membantu anak lebih memahami kurikulum. Sementara 54 persen guru mengatakan, traveling meningkatkan kemampuan akademis anak, melansir laman New York Post, Jumat (18/1/2019).
Baca Juga
Ini karena anak-anak yang didorong untuk keluar dari zona nyaman dan merasakan pengalaman bersentuhan dengan budaya lain menunjukkan tingkat percaya diri dan kemandirian yang tinggi. Mereka juga lebih mungkin melontarkan pertanyaan-pertanyaan cerdas terkait rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar serta eksplorasi.
Advertisement
Para guru yang ikut survei yang dilakukan oleh Student and Youth Travel Association juga mengatakan, anak-anak yang sering traveling memiliki sikap lebih toleran, saling menghormati, peka, dan mau bekerja sama.
Berlibur ke berbagai tempat atau negara memang memerlukan biaya yang tak sedikit. Para orangtua mengakui hal itu menjadi kendala terbesar ketika akan membawa anak mereka berlibur. Tapi para pendidik mengatakan, biaya yang dikeluarkan ketika membawa anak traveling adalah semacam investasi terbaik yang akan mereka rasakan dampaknya. Hasil survei menunjukkan, anak-anak yang telah mengunjungi negara lain lebih tertarik melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Â