Ternyata, Satu Kebiasaan Ahok Ini Bagus Buat Anak

Gemar menulis tangan kayak Ahok atau BTP baik untuk perkembangan otak anak

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jan 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 13:00 WIB
Penampakan Ahok setelah bebas dari penjara
Penampakan Ahok setelah bebas dari penjara. (Tim BTP)

Liputan6.com, Jakarta Ketika berada dalam penjara, Basuki Tjahja Purnama (BTP) atau Ahok memiliki banyak kebiasaan guna mengusir waktu. Selain berolahraga, ayah dari Nicholas Sean Purnama ini gemar menulis tangan.

Menulis tangan seperti yang sering dilakukan Ahok punya banyak manfaat. Terlebih jika dilakukan sejak dini. Ini karena kebiasaan tersebut baik bagi perkembangan otak anak.

"Kebiasaan menulis itu disadari tidak harus pada saat usia dewasa, tapi juga saat usia dini," kata pakar edukasi anak Wahana Visi Indonesia Nurman Siagian beberapa waktu yang lalu.

Nurman, mengatakan, ketangkasan seorang anak SD (Sekolah Dasar) saat ini dalam menulis atau memegang pensil mulai berkurang. Ini disebabkan pengaruh penggunaan ponsel.

"Bukan sensori motorik halusnya yang bergerak dalam hal ini," ujar Nurman menambahkan. Hal ini menurutnya, bisa menjadi penghalang ketika anak mengungkapkan suatu hal yang ada dalam pikirannya.

"Kalau motoriknya saja sudah bermasalah, maka proses dia menuliskan apa yang ada dalam pikirannya pun akan menjadi terhambat," ujarnya.

Pria yang juga Koordinator Program Pendidikan Wahana Visi Indonesia ini,  mengatakan, menulis tangan (seperti kegemaran Ahok) adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki anak. Tidak hanya membuat anak mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, tetapi ini bisa berpengaruh pada prestasinya di bidang lain.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Membantu mengurangi stres dan tidur

20160725-Sidang-Jakarta-Ahok-IA
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama usai jalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7). Sidang kasus suap proyek reklamasi untuk berkas terdakwa mantan Dirut PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Mengutip New York Post, menulis merupakan cara untuk mengurangi stres dan membantu dalam mengatasi kegagalan. Sebuah studi di Rutgers mengungkapkan tentang hal tersebut.

"Temuan ini menunjukkan bahwa menulis dan berpikir kritis tentang kegagalan masa lalu dapat mempersiapkan individu baik secara fisiologis maupun kognitif untuk tantangan baru," tulis penulis studi Brynne DiMenichi, kandidat doktor dari Rutgers University-Newark.

Selain itu, sebuah penelitian di Baylor University juga menemukan bahwa menuliskan daftar apa yang harus dilakukan sebelum pergi tidur, membantu proses tidur 10 menit lebih cepat.

"Kami sudah tahu bahwa selama beberapa tahun bahwa aktivitas menulis membantu mengurangi gairah kognitif dan rasa khawatir," ujar Dr. Michael K. Scullin, Direktur Baylor's Sleep Neuroscience and Cognition Laboratory pada Moneyish.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya