Liputan6.com, Jakarta Manusia memiliki berbagai emosi dan perasaan seperti rasa senang, sedih, gembira, dan murung. Perasaan manusia datang silih berganti tergantung suasana yang ada. Tapi tidak dengan orang yang mengidap bipolar disorder.
Orang dengan kondisi mental ini, suasana hatinya bisa berubah dengan ekstrem. Penyakit bipolar disorder ini bisa menyerang siapa saja. Banyak orang dengan gangguan psikologis bipolar tidak merasa bahwa mereka sedang mengalami bipolar disorder.
Advertisement
Baca Juga
Penyakit bipolar disorder adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengatur emosi. Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang mengalami bipolar, salah satunya adalah faktor genetik atau turunan.
Bila seseorang menderita bipolar, ada kecenderungan 50-75% keturunannya mengalami hal yang sama. Faktor lain adalah trauma dan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Remaja juga berisiko mengalami bipolar, remaja berisiko 2,63 kali lipat menderita gangguan tersebut.
Berikut penyakit bipolar disorder yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/3/2019).
Tipe Bipolar Disorder
Seperti yang Liputan6.com lansir dari minddisorders.com, Senin (11/3/2019), ada 4 jenis berbeda gangguan bipolar, yaitu:
- Gangguan Bipolar 1
Penyakit bipolar disorder ini ditandai dengan manik depresif, yaitu adanya perubahan mood yang cenderung drastis. Penderita bisa mengalami 'mania', yaitu kesenangan dan kegembiraan yang berlebihan, over aktivitas fisik, banyak bicara, hingga penurunan kebutuhan tidur.
- Gangguan Bipolar 2
Penyakit bipolar disorder ini penderita depresi bipolar cenderung memiliki energi yang sangat rendah, kesehatan mental dan fisik yang agak terbelakang. Hal ini diikuti dengan kelelahan yang berlebihan karena hipersomnia, yaitu gangguan tidur yang ditandai oleh kebutuhan untuk tidur berlebihan atau mengantuk tiba-tiba.
- Cyclothymia
Penyakit bipolar disorder ini memiliki kegembiraan yang berlebihan dalam jangka waktu lama dengan gejala depresi yang tidak begitu kentara. Bahkan mungkin orang dengan gangguan ini tidak terlihat depresi sama sekali. Namun pada akhirnya, penderita cyclothymia akan mengembangkan bipolar 1 atau 2 yang parah.
- Bipolar NOS
Penyakit bipolar disorder ini merupakan bipolar yang tidak teridentifikasi. Dalam arti, mereka mengalami beberapa gejala bipolar, namun bisa muncul dan hilang, atau mengalami gejala gangguan mental yang hampir sama dengan bipolar namun tidak spesifik dan tidak mudah dikenali seperti gejala bipolar lain.
Advertisement
Gejala Bipolar Disorder
Saat seseorang terkena kondisi gangguan bipolar, ia akan mengalami perasaan emosional yang hebat dan terjadi pada suatu periode tertentu atau dikenal dengan “episode mood”. Setiap episode mood menunjukkan perubahan drastis dari mood dan perilaku normal orang tersebut.
Episode tersebut dinamakan kondisi campuran. Penderita juga akan menjadi sangat mudah tersinggung dan marah-marah dalam sebuah episode mood.
Perubahan mood ini juga biasanya disertai perubahan ekstrem yang menyangkut energi, aktivitas, pola tidur, dan perilaku sehari-hari. Selama episode manic, beberapa ciri dan gejala yang dapat muncul dari gangguan bipolar:
1. Merasa terlalu bahagia dan bersemangat.
2. Sangat sensitif dan mudah tersinggung.
3. Banyak makan.
4. Kurang tidur.
5. Bersikap gegabah dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berisiko.
6. Berbicara dengan sangat cepat dan mengubah topik pembicaraan dari satu topik ke yang lainnya.
7. Mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan penilaian atau pembuatan suatu keputusan.
8. Kamu bisa juga dapat melihat hal-hal aneh dan mendengar suara-suara misterius.
Sedangkan, dalam episode depresif, beberapa tanda dan gejala gangguan bipolar adalah
1. Merasa sangat bersedih dan kehilangan harapan pada jangka waktu yang panjang.
2. Kehilangan ketertarikan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
3. Makan lebih sedikit.
4. Merasa ngantuk dan malas.
5. Merasa terlalu sadar diri dan minder.
6. Sulit berkonsentrasi.
7. Memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
Penyebab Penyakit Bipolar Disorder
- Kondisi otak
Otak dapat melewati berbagai perubahan fisik yang memengaruhi tingkat bahan kimia otak (neurotransmitter) yang ada di dalamnya. Transmiter tersebut merupakan zat-zat yang memengaruhi mood.
- Turunan genetik
Orangtua atau angota keluarga lain dapat memiliki kemungkinan memiliki bibit bipolar disorder yang diwariskan kepada anaknya.
- Pengaruh lingkungan sosial.
Para peneliti telah menemukan bahwa mungkin terdapat beberapa faktor sosial yang dapat menyebabkan timbulnya bipolar disorder. Faktor-faktor tersebut dapat berupa perasaan stres akan suatu kejadian trauma di masa kecil, rendahnya kepercayaan diri, atau mengalami suatu kehilangan yang tragis.
Advertisement
Menangani Penyakit Bipolar Disorder
Penyakit bipolar disorder susah atau bahkan tidak bisa disembuhkan namun untuk mengatasinya ada beberapa cara untuk lebih menstabilkan perubahan mood penderita.
Perawatan yang cocok bagi penderita akan ditentukan oleh psikiater (seorang dokter yang khusus menangani gangguan kondisi mental). Tergantung kondisi penderita, beberapa perawatan yang akan diberikan untuk gangguan bipolar adalah:
1. Terapi obat
Dokter dapat menganjurkan resep untuk menstabilkan mood kamu. Obat tersebut dapat membantu mengurangi gejala yang kamu alami. Kamu mungkin diharuskan untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dalam jangka waktu yang lama untuk mencegah suatu episode depresi yang dapat menyebabkan bunuh diri. Obat-obatan yang ada biasanya tediri dari antidepresan, penstabil mood, antipsikotik, dan obat anti stres.
2. Konseling
Kamu mungkin akan perlu melakukan konseling untuk membicarakan kondisi kamu dan bagaimana cara melewati episode emosi yang kamu alami. Carilah suatu komunitas yang dapat membantu kamu dengan gangguan ini.
3. Perawatan penyalahgunaan zat tertentu
Apabila kamu menderita suatu ketergantungan pada zat tertentu, sangat penting untuk menanggulangi ketergantungan tersebut, karena kondisi tersebut akan menyulitkan kamu dalam meringankan kondisi yang kamu alami.
4. Perawatan rumah sakit
Dalam kasus yang lebih parah, kamu akan diharuskan untuk dirawat di rumah sakit untuk pengawasan berkala. Perawatan tersebut khususnya terjadi apabila kamu mengalami tanda-tanda ingin melakukan bunuh diri. Pada level ini, kamu bisa saja melukai diri kamu sendiri dan orang lain.