Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Amerika Serikat bersama dengan pemerintah Indonesia serius mengatasi penyakit Tubercolosis (TB) yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan, pemerintah AS telah menyuntikkan dana lebih dari Rp1,8 triliun untuk membantu program eliminasi TB.
Dute Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr mengatakan Amerika Serikat telah bermitra dengan Indonesia dalam perang melawan TB selama 20 tahun terakhir. Menurutnya TBC masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Baca Juga
"20 tahun lalu, Amerika Serikat dan Indonesia menggabungkan kekuatan untuk memerangi TB dan kami bangga bahwa kerja sama ini telah berhasil," kata dia saat peringatan Hari Tubercolosis Sedunia di Candi Borobudur, Magelang, Minggu 10 Maret 2019.
Advertisement
Menurut Donovan, keberhasilan kerja sama melawan TB antara Amerika dan Indonesia itu telah memberikan mafaat bagi 700 ribu orang yang terkena TB. Bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara, maka pihaknya menginginkan TBC bisa hilang di Indonesia.
"Kami memiliki harapan untuk masa depan, Indonesia bebas TB pada tahun 2030 dan masa depan sejahtera serta sehat bagi kedua negara," harapnya.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Â
Investasi AS untuk eliminasi TB di Indonesia
Donovan menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah menginvestasikan langsung sebesar Rp1,8 triliun untuk akselesari deteksi TBC dan untuk meningkatkan pelayanan TBC di Indonesia.
"Investasi untuk mengeliminasi tubercolosis itu telah dilakukan selama 10 tahun terakhir," ujar dia.
Selain itu, ia mengungkapkan melalui pendanaan global, pemerintah Amerika Serikat juga telah menginvestasikan ratusan miliar per tahun. Kemitraan ini telah memberikan manfaat bagi pasien TB di Indonesia.
"Melalui global fund to fight aids, tubercolosis and malaria, pemerintah Amerika menginvestasikan hampir Rp315 miliar per tahun," sebutnya.
Donovan mengingatkan meskipun TBC dapat dicegah dan disembuhkan, namun penyakit ini menjadi ancaman kesehatan publik global. Bahkan, TBC tetap menjadi 10 besar penyebab kematian di seluruh dunia.
"Lebih dari 10 juta kasus TB telah berkembang selama 10 tahun terakhir dan membunuh lebih dari 1 juta orang di dunia setiap tahunnya," sebut dia.
Donovan mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat mengakui pentingnya menanggapi seruan global untuk melawan epidemi TB. Negara ini juga telah menjadi pemimpin dalam program pengendalian TB.
"Kita mendukung 50 negara dengan beban TBC yang signifikan, termasuk Indonesia. Indonesia adalah negara dengan beban TBC nomor tiga terbesar di dunia," sebutnya.
Direktur Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Erin Elizabeth McKee mengatakan investasi dari pemerintah Amerika Serikat untuk penanganan TB di Indonesia bukan dalam bentuk uang, namun lebih kepada bantuan teknis untuk membantu Indonesia dalam mengatasi penyakit ini.
"Jadi dananya untuk pembangunan kapasitas dan program untuk pemerintah setempat dan mitra-mitra kami seperti KNCV," kata dia.
Advertisement
842 ribu penderita TB di Indonesia
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengatakan jumlah penderita TB di Indonesia itu diperkirakan mencapai 842 ribu. Untuk itu pemerintah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan penyakit TB di Tanah Air.
"Salah satunya dengan meluncurkan kampanye Investigasi kontak nasional," kata dia.
Anung menjelaskan Investigasi kontak bertujuan untuk menemukan pasien TB dan TB laten, yaitu pasien TB yang tidak atau belum menunjukkan gejala. Kampanye tersebut merupakan contoh lain dari dalam dan luasnya kemitraan Amerika Serikat dan Indonesia dalam mengeliminasi TB.
"Investigasi kontak ini akan membantu lebih banyak individu beresiko agar dapat menjalani penapisan dan dirujuk untuk perawatan jika tertular TB," ungkapnya.
Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang dipusatkan di Taman Lumbini, Candi Borobudur itu juga ditandai dengan pembukaan pameran edukasi TBC 'A Story of Hope. Pembukaan dilakukan dengan pengguntingan pita oleh Duta Besar Amerika. Acara itu juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Fajar Abrori)