Hanya 13,2 Persen Lansia Indonesia yang Tubuhnya Bugar

Ternyata hanya 13,2 persen lansia di Indonesia yang tetap sehat dan bugar.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Jul 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 18:00 WIB
Kartu Lansia Jakarta
Warga menerima Kartu Lansia Jakarta (KLJ) saat pendistribusian di Jakarta Islamic Center, Koja, Rabu (24/4). Penerima KLJ mendapatkan Rp 600.000 per bulan sebagai bentuk pemberian bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi lanjut usia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Orang lanjut usia (lansia) di Indonesia yang tubuhnya sehat dan bugar hanya 13,2 persen. Kategori lansia di Indonesia adalah usia 60 tahun ke atas. Data tersebut berdasarkan kategori Spektrum Kerentanan (Frail) di Indonesia 2013.

Laporan berjudul Indonesia Frailty, Aging and Quality of Life (INA-Fragile) memaparkan kategori kerentanan lansia. Dokter spesialis penuaan (geriatri) Siti Setiati menjelaskan lebih rinci.

"Yang benar-benar (lansia) sehat itu hanya 13,2 persen. Mereka masih aktif beraktivitas fisik," kata Siti ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Selasa (9/7/2019).

Sementara itu, lansia yang memiliki penyakit, tapi masih bisa menjalani aktivitas atau istilahnya pre-frail sebanyak 61,6 persen. Mereka masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.

Temuan juga memaparkan, sekitar 25 persen lansia masuk kategori frail atau kondisinya sakit dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Mereka hanya bisa berbaring atau di rumah saja. Perawatan dengan pengasuh pun dibutuhkan.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Risiko Kerentanan

Nasib Lansia di Konawe Utara
Kondisi Nuru (65) lansia asal Konawe Utara yang pingsan di atas bara api. (Liputan6.com/ Ahmad Akbar Fua)

Risiko kerentanan memengaruhi kualitas hidup. Siti menjelaskan, beberapa risiko kerentanan yang terpapar dalam jurnal berjudul Frailty and the Prediction of Negative Health Outcomes: A Meta-Analysis yang dipublikasikan pada jurnal JAMDA.

1. Sebanyak 1,8 hingga 2,3 kali lipat lansia memiliki risiko kematian.

2. 1,6 hingga 2 kali lipat lansia berisiko kehilangan aktivitas sehari-hari.

3. 1,2 hingga 1,8 kali lipat lansia berisiko memerlukan pengobatan maksimal di rumah sakit.

4. 1,5 hingga 2.6 kali lipat lansia punya keterbatasan fisik.

5. 1,2 hingga 2,8 kali lipat berisiko jatuh dan patah tulang.

"Agar tetap sehat, lansia bisa menjalankan pola hidup sehat, yakni konsumsi makanan yang sehat, berhenti merokok, rutin bergerak aktif, serta membuat otak tetap aktif bekerja," ujar Siti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya