Ada Benjolan Kanker di Testis, Bayi 9 Bulan Harus Kemoterapi

Bayi bernama Freddie ini harus melakukan kemoterapi karena kanker langkanya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Agu 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 13:00 WIB
Kelahiran Bayi
Ilustrasi Foto kelahiran Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Emma Burgess, seorang ibu asal Inggris, terkejut ketika melihat ada benjolan tak biasa di testis putranya yang baru berusia 9 bulan. Padahal saat itu, mereka berada di tengah liburan.

Awalnya, hal tersebut disebabkan karena tekanan kabin di pesawat. Kemudian, dokter juga memberitahu bahwa kemungkinan itu adalah hernia yang tidak perlu dikhawatirkan karena biasa terjadi pada bayi.

Namun, Emma melihat ada yang tidak biasa dalam pertumbuhan benjolan tersebut. Ketika dibawa ke Queen's Medical Centre di Nottingham, dokter mengatakan hal tersebut adalah hidrokel, jenis pembengkakan di skrotum yang umum pada bayi baru lahir karena cairan yang mengelilingi testis.

"Mereka memberi tahu kami jika itu tidak turun di usianya ke 18, kami harus kembali untuk pemeriksaan," kata Emma seperti dikutip dari The Sun pada Rabu (28/8/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Jenis Kanker Testis yang Langka

20160311-Ilustrasi Bayi-istock
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Kondisi Freddie terus memburuk. Ini membuat Emma dan pasangannya membawanya kembali ke dokter.

Petugas medis mengatakan bahwa benjolan tersebut adalah massa padat dan pemeriksaan lebih lanjut menyatakan bahwa Freddie mengalami kanker testis yang langka.

Testicular ectomesenchymoma merupakan tumor langka yang tumbuh dengan cepat di sistem saraf atau jaringan lunak. Setidaknya hingga 2015, hanya 64 kasus jenis penyakit ini ditemukan.

Selain itu, data dari Cancer Research UK menyatakan hanya delapan anak di bahwa usia sembilan tahun yang terdiagnosis kanker testis.

Galang Dana untuk Perawatan

Ilustrasi bayi
Ilustrasi (iStock)

Di usianya yang masih sangat muda, Freddie mau tidak mau menjalani kemoterapi setiap 21 hari sekali. Meski begitu, Emma mengatakan bahwa buah hatinya itu masih bahagia di tengah kondisinya.

"Namun itu memilukan. Kami berusaha untuk tidak menangis di sekitarnya agar dia tidak kecewa," kata sang ibu.

Biaya perawatan yang besar membuat sang kakak, Holly mencoba mengumpulkan dana untuk pengobatan adiknya. "Itu sulit tetapi Anda harus bangkit dan melanjutkannya," kata remaja 19 tahun yang tinggal di Arnold, Nottinghamshire itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya