Selena Gomez Blak-Blakan Soal Perjuangan Hadapi Depresi

Terbuka soal pengalaman berjuang lawan depresi tidak membuat Selena Gomez sebagai orang yang lemah.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Okt 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2019, 09:00 WIB
[Fimela] Selena Gomez
Selena Gomez | instagram.com/selenagomez

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Selena Gomez tak pernah malu mengungkap kabar terbaru kesehatannya. Termasuk, baru-baru ini dia mengungkapkan perjuangannya menghadapi kecemasan dan depresi.

"Rasa sakit, kecemasan dan ketakutan merupakan salah satu hal yang paling menakutkan dalam hidup," kata Selena Gomez saat menerima penghargaan dari Rumah Sakit Massachusetts, Amerika Serikat atas usahanya dalam mengedukasi publik tentang kesehatan mental.

Mantan kekasih Justin Bieber ini memang terbuka akan perjuangannya menjalani terapi melawan kecemasan dan depresi. Kesehatan mentalnya turun satu tahun sesudah dia menjalani transplantasi ginjal akibat penyakit lupus di 2017.

Diagnosis itu membuat Gomez merasa lega. Dia lega bisa memahami penyebab dia terkena masalah mental selain itu dia juga bisa mendapatkan penanganan untuk kondisi itu.

"Meskipun belum benar-benar sembuh, setelah berjuang satu tahun, saya mersa bahagia. Saya merasa lebih sehat dan dapat mengendalikan emosi dan pikiran daripada sebelumnya," tutur Gomez.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut:


Pengalaman Hidup Luar Biasa

Pesona Selena Gomez di Festival Film Cannes
Penyanyi Selena Gomez tertawa saat menghadiri pemutaran film "The Dead Don't Die" selama festival film internasional ke-72, Cannes, Prancis selatan (14/5/2019). (AFP Photo/Christophe Simon)

Berbagi pengalamannya berjuang menghadapi kecemasan dan depresi, kadang membuat Gomez khawatir dihakimi. Namun, ia merasa hal itu membuatnya memiliki pengalaman hidup yang luar biasa.

"Hal ini tidak membuat saya merasa sebagai orang yang 'salah'. Tidak membuat saya lemah atau kurang. Pengalaman ini membuat saya sebagai seorang manusia," katanya.

Jadi, jangan takut untuk segera mencari bantuan ke tenaga kesehatan profesional maupun orang terdekat.

"Kita butuh bantuan dan kita saling membutuhkan satu sama lain," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya