Ikut Uji Klinis Vaksin, Wanita di Florida Dinyatakan Bebas dari Kanker Payudara

Sebuah uji klinis untuk vaksin kanker payudara menemukan hasil yang menjanjikan bagi pasien kanker tahap awal

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Okt 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi Kanker Payudara
Ilustrasi Kanker Payudara (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Lee Mercker didiagnosis terkena kanker payudara stadium awal pada bulan Maret lalu. Namun baru-baru ini, dirinya sembuh setelah melakukan sebuah uji klinis pertama terhadap sebuah vaksin baru.

Saat dirawat di Mayo Clinic, perempuan asal Florida, Amerika Serikat itu diberikan vaksin kanker payudara dalam periode 12 minggu. Selain itu, pengecekan darah secara rutin dilakukan.

"Tiga kali suntik, semuanya berturut-turut, bergantian lengan, empat suntikan, terpisah selama dua minggu," kata Mercker seperti dilansir dari Prevention pada Sabtu (19/10/2019).

Ternyata, vaksin itu bekerja. Tumor Mercker menyusut. Sistem kekebalan tubuhnya mulai membunuh sel-sel kanker. Selain itu, dia juga menjalani masektomi ganda untuk memastikan kankernya hilang.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Temuan yang Menjanjikan

Kanker Payudara
Kanker Payudara (sumber: iStockphoto)

Para peneliti mempelajari jaringan tubuh Mercker yang telah diambil untuk diteliti lebih lanjut, serta melihat bagaimana cara kerja vaksin tersebut. Tujuh bulan usai diagnosis pertamanya, dia dinyatakan sehat.

"Saya amat senang," kata Mercker.

Peneliti dari Mayo Clinic yang terlibat dalam pengujian tersebut, Keith L. Knutson mengatakan bahwa meski pengobatan ini masih membutuhkan proses yang panjang, tentu saja temuan ini menjanjikan.

"Masuk akal untuk mengatakan bahwa kita bisa memiliki vaksin dalam waktu delapan tahun. yang mungkin tersedia untuk pasien melalui farmasi atau dokter," kata Knutson.


Jenis Perawatan Imunoterapi

Ilustrasi Kanker Payudara
Ilustrasi Kanker Payudara (iStock)

Peneliti vaksin kanker Pravin Kaumaya di Ohio State University Wexner Medical Center, AS mengatakan bahwa pengobatan ini pada dasarnya adalah salah satu jenis imunoterapi. Prosedur ini secara khusus mmerangsang sistem kekebalan tubuh untuk menargetkan dan membunuh sel kanker.

"Ketika uji coba ini berlangsung, harapannya adalah bahwa vaksin ini akan terjadi untuk siapa saja," kata Kaumaya. Dia menambahkan, bukan tidak mungkin suatu saat vaksin tersebut tersedia bagi mereka yang bukan pasien.

"Pada orang-orang yang tidak menderita kanker, vaksin dapat mengaktifkan sel-sel tertentu, mengembangkan antibodi dan kemudian mencegah tumor tumbuh," ujarnya.

Terkait vaksin yang diteliti Knutson, dia dan timnya telah mulai menguji obat itu pada dua pasien lagi. "Vaksin melawan kanker payudara menurut saya hanya tinggal masalah waktu saja," ujarnya pada Fox 35.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya