Suntikkan Cairan ke Otot Lengan, Popeye Rusia Terancam Amputasi

Seorang pria terancam meninggal atau amputasi karena menyuntikkan cairan pembesar ke otot lengannya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Nov 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 23:00 WIB
Binaraga Kekar dan Berotot
Ilustrasi Foto Pria Kekar dan Berotot (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kirill Tereshin awalnya merasa lebih percaya diri usai menyuntikkan otot lengannya dengan petroleum jelly dan membuatnya dikenal seperti tokoh kartun Popeye. Namun, pria itu tidak sadar hal itu membuatnya terancam amputasi atau yang terburuk, meninggal dunia.

Binaragawan 23 tahun itu diberitahu para dokter di First Moscow State Medical University, Rusia, bahwa mereka harus mengangkat 3 pon (sekitar 1,3 kilogram) otot mati dan tiga liter petroleum jelly yang telah menjadi benjolan padat di lengannya.

Kepala ahli bedah Dmitry Melnikov mengatakan, pria yang merupakan mantan tentara itu masih harus menjalani beberapa operasi lagi. Setidaknya, diperlukan tiga kali pembedahan lanjutan untuk benar-benar mengeluarkan semua benda tersebut dari lengan Kirill.

"Masalahnya adalah ini petroleum jelly. Menyuntikkan cairan ini ke otot bisa membunuhnya," kata Melnikov seperti dikutip dari Metro pada Kamis (21/11/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Bukan Untuk Disuntikkan

Kirill nyaris meninggal karena otot palsu yang dia miliki (Tangkapan Layar Metro/Alana Mamaeva)
Kirill (Tangkapan Layar Metro/Alana Mamaeva)

Dikutip dari Fox News, Melnikov mengatakan bahwa cairan tersebut memenuhi jaringan otot Kirill dan menghalangi aliran darahnya.

"Akibatnya, jaringan itu mati dan diganti dengan bekas luka yang sekeras pohon."

Melnikov sendiri mengingatkan kepada orang-orang untuk tidak menggunakan petroleum jelly dengan cara disuntikkan. Dia mengatakan, ada banyak praktik serupa di bagian tubuh lain seperti payudara dan bokong.

"Petroleum jelly tidak didesain untuk injeksi, hanya penggunaan luar. Kirill menyuntikannya hingga tiga liter di setiap lengan," kata Melnikov.

"Kami peringatkan bahwa itu sangat berbahaya."

Kirill mengatakan bahwa implan tersebut membuatnya sempat terkena demam tinggi, nyeri yang sangat parah, dan perasaan lemah. Dokter mengatakan bahwa pria ini masih beruntung karena dampaknya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti ginjal.

Kirill sendiri memutuskan untuk operasi setelah dia dibantu oleh seorang aktivis untuk para korban operasi plastik gagal, Alana Mamaeva.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya