Liputan6.com, Jakarta Sebuah penyakit misterius yang menyerang pernapasan melandai di Wuhan, Tiongkok. Hal ini memicu kekhawatiran akan kembalinya wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat.
AFP melaporkan, hingga 3 Januari lalu, sebanyak 44 orang didiagnosis penyakit misterius tersebut. Sementara 11 lain mengalami gejala yang parah.
Baca Juga
Kebanyakan dari pasien terinfeksi adalah pemilik kios di sebuah pasar makanan laut di Wuhan. Tempat tersebut telah ditutup oleh otoritas kesehatan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Advertisement
Para ahli kesehatan setempat menyatakan mereka telah mengesampingkan influenza, flu burung, adenovirus, dan beberapa penyakit pernapasan umum lain dari kasus tersebut.
"Pada titik ini, koronavirus sindrom pernapasan akut berat belum dikonfirmasi atau dikecualikan sebagai penyebab wabah," kata Gauden Galea, perwakilan World Health Organization, seperti dikutip dari Live Science pada Selasa (7/1/2020).
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Kekhawatiran Penyakit SARS
SARS sempat melanda di lebih dari 8 ribu negara pada 2002 hingga 2003. Ada 750 nyawa melayang karena penyakit yang dimulai di Tiongkok ini.
Channel News Asia melaporkan pada saat itu, di Tiongkok 349 orang meninggal sementara di Hong Kong, 299 nyawa melayang. Virus ini menyebar melalui kontak dengan manusia. Seseorang bisa terinfeksi lewat bersin atau batuk, serta mencemari orang dan benda-benda di sekitarnya.
Tahun 2004, WHO menyatakan bahwa Tiongkok sudah bebas SARS. Namun, penyakit misterius yang mewabah beberapa waktu lalu membuat kekhawatiran bahwa SARS muncul kembali.
"Jika itu SARS, kami berpengalaman dalam mengelolanya," kata Emily Chan Ying-yang, profesor medis dari Chinese University of Hong Kong pada South China Morning Post.
"Jika itu (penyakit) baru, maka kita harus memberikan perhatian," tambahnya.
Advertisement